Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Tipu Muslihat Ibu yang Menjual Cerita Anak Sakit Keras Mulai Terbongkar

Kompas.com - 31/03/2024, 09:59 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tipu muslihat seorang ibu berinisial S yang diduga melakukan penipuan dengan cara menjual cerita anak sakit agar dapat menarik belas kasihan mulai terbongkar.

Gunadi selaku ketua RT di wilayah S tinggal mengungkapkan bahwa anak S, yakni R, terlihat tidak sakit dan tetap aktif bermain di lingkungan dengan anak-anak lainnya.

“Si R, kayak enggak sakit. Beda ceritanya sama yang si S ceritain ke orang-orang, katanya sakit kanker otak, dan sebagainya,” ujar Gunadi Wakil Ketua RT 02 RW 03, Tegal Alur, Jakarta Barat, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/3/2024).

Gunadi mengeluarkan pernyataan itu usai video S menemani anaknya di rumah sakit diunggah via akun sosial media @telimsartan.

Baca juga: Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Dalam video itu anak S duduk di kursi roda depan ruang farmasi rumah sakit. S terlihat sedang menenangkan R yang terus memukul kepalanya sendiri.

R yang diselimuti sarung juga tampak menangis di atas kursi roda tersebut. Pemilik akun, Arini (27) mengungkapkan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (20/3/2024) lalu, di salah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Pusat.

“Saya lagi duduk di depan farmasi di rumah sakit tersebut. Habis itu si ibu S ini minta tolong sama saya, sama satu teman saya, minta tolong pesenin Grab buat pulang,” kata Arini saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/3/2024).

Menurut dia, kala itu R duduk di kursi roda milik rumah sakit. Sambil menunggu taksi online yang dipesankannya tiba.

S kemudian bercerita bahwa anaknya belum lama menjalani operasi bypass jantung.

Baca juga: Ibu yang Jual Cerita Anak Sakit Keras Diduga Menipu, Pengurus RT Ungkap Hal Janggal

Mendengar hal itu, Arini merasa kasihan dan S pun meminta bantuan uang sebesar Rp 300.000.

Karena merasa iba, Arini memberikan uang itu dan langsung melakukan open donasi ke teman-temannya untuk membantu S dan R.

Dana "open" donasi batal diberikan

Dalam satu hari, Arini mampu mengumpulkan dana sekitar Rp 2.000.000 yang niatnya akan diberikan kepada S untuk bantu biaya pengobatan R.

Namun, saat Arini mendatangi rumah S di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, ia justru melihat R sedang bermain dan berlari-lari di dekat tempat tinggalnya.

Arini pun merasa bingung, karena kondisi R terlihat begitu sehat tidak seperti saat di rumah sakit yang terkulai lemas.

Masih tak percaya melihat kondisi yang begitu sehat, Arini pun coba bertanya dengan warga sekitar untuk memastikan apakah R benar-benar sakit atau tidak.

Baca juga: Melihat Kontrakan Ibu yang Jual Cerita Anak Sakit untuk Menipu, Tak Dikunci dan Terbengkalai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com