Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nestapa Sopir Mikrotrans Jelang Lebaran: “THR” Tak Sesuai dan Saldo BPJS Ketenagakerjaan Nol di Usia Senja

Kompas.com - 03/04/2024, 09:09 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Potongan lain

Nada bicara Anwar dan Rizky seketika meninggi saat keduanya menggerutu potongan gaji untuk keperluan pekerjaan. Tak segan-segan, mereka membeberkannya.

Dalam satu pekan, setiap pengemudi setidaknya harus mempunyai lima seragam, yakni kemeja biru telur asin (Senin-Rabu), batik (Kamis), koko (Jumat), kaus biru (Sabtu), dan kaus merah (Minggu).

Baca juga: Penjelasan DJP soal Potongan Pajak THR 2024 Disebut Lebih Besar

“Kemeja biru telur asin dapat dari koperasi. Batik dan koko itu bayar, dipotongnya dari THR itu, yang tadi. Kaus biru dan merah, kami beli dari kantong pribadi. Masing-masing Rp 150.000. Kecuali koko dan batik ya,” ujar Rizky.

Potongan gaji tidak berhenti sampai situ saja. Setiap tiga tahun sekali, para sopir mikrotrans wajib memperpanjang sertifikat diklat. Namun, mereka menyayangkan harus membayar Rp 300.000.

“Sertifikat diklat itu tiga tahun sekali. Ada (pembayaran), Rp 300.000, dipotong dari THR tadi,” ucap Anwar.

Paksakan THR untuk keluarga

Anwar menyesalkan karena “THR” 2024 lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal, ayah dua anak itu sudah memikirkan untuk membantu keponakannya.

“Misalnya kasih keponakan, buat beli baju. Ya kebetulan adik kandung saya meninggal, jadi untuk keponakan saya yang bapaknya sudah enggak ada. Biasanya kan tiap tahun begitu,” ungkap Anwar.

“Iya (seharusnya bisa untuk keponakan). Tapi terpotong kan,” kata dia melanjutkan.

Baca juga: 5 Tips Atur Uang THR secara Maksimal

Sebenarnya, keponakan Anwar tidak menuntut sang paman agar memberikan THR.

“Tapi kita enggak enak. Kita sudah lama enggak kasih, tapi kok cuma sekian. Kan gitu, kasihan,” imbuh Anwar.

Meski dalam kondisi terimpit, Anwar tetap menyiapkan THR untuk sanak saudara di Hari Raya Lebaran.

BPJS Ketenagakerjaan nol rupiah

Pikiran Anwar dan Rizky semakin liar. Keduanya emosional saat disinggung apakah mempunyai kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan Kesehatan atau asuransi kesehatan.

Di usia senja mereka yang beberapa tahun lagi memasuki 60 tahun, Anwar dan Rizky merasa tidak mempunyai BPJS ketenagakerjaan meski memegang kartunya.

Tak ingin disangka berbohong, keduanya langsung memperlihatkan kartu berwarna hijau dan putih tersebut.

“BPJS ketenagakerjaan juga, itu dipotong, tapi kosong. Kalau BPJS, saya enggak tahu ya ini dipotong berapa,” tegas Anwar.

Baca juga: Cara dan Syarat Pinjam Uang di BPJS Ketenagakerjaan, Bisa sampai Rp 25 Juta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com