Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota TNI Tewas Bersimbah Darah di Bekasi Jadi Korban Pembunuhan, Ada Motif Asmara?

Kompas.com - 04/04/2024, 08:18 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Teka-teki kematian anggota TNI Angkatan Darat (TNI AD) Praka Supriyadi (27) akhirnya terungkap.

Tubuhnya Supriyadi ditemukan dalam kondisi tak berdaya di Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik pada Jumat (29/3/2024) pada pukul 03.30 WIB.

Praka S pertama kali ditemukan oleh warga sekitar yang melapor ke kepolisian bahwa ada peristiwa kecelakaan.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Anggota TNI AD, Dibacok 4 Kali hingga Tewas Bersimbah Darah

Pasalnya, saat meminta pertolongan warga, Supryadi mengaku mengalami kecelakaan motor hingga bersimbah darah akibat mabuk.

Namun, berdasarkan keterangan dari rumah sakit yang diterima warga, Supriyadi dikabarkan mengalami luka bacokan bukan kecelakaan.

Korban pembunuhan

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, korban ternyata dibunuh oleh seorang pria bernama Arya Wira Raja.

Menurut Wira, tersangka menganiaya korban dengan cara membacok atau mengayunkan senjata tajam ke arah kepalanya.

"Mengenai kepala bagian belakang dengan sebilah pedang. Ini terjadi akibat kesalahpahaman," ucap Wira di Mapolda Metro Jaya, Rabu (3/4/2024).

Pelaku membacok korban sebanyak empat kali dengan menggunakan sebilah pedang. Akibatnya, korban mengalami luka berat pada kepala bagian belakang dan lengannya.

Baca juga: Pembunuh Anggota TNI AD di Bekasi Sempat Teriaki Korban sebagai Begal

Diduga alah paham

Menurut Wira, pembunuhan Supriyadi bermula saat teman wanita korban, W alias S, mengaku diajak berhubungan badan dengan pelaku di apartemen daerah Bekasi.

"Antara saudara W alias S dengan tersangka terdapat selisih paham, yang mana akibat selisih paham tersebut, saksi W mengontak korban Supriyadi," ujar Wira.

Supriyadi kemudian mendatangi pelaku bersama temannya dengan maksud menyelesaikan permasalahan dengan W.

Korban lalu mengajak Aria ke rumahnya dengan mengendarai sepeda motor. Wira menyebut, Supriyadi yang kala itu membonceng Aria.

Namun, dalam perjalanan Aria membelokkan arah ke rumah temannya yang bernama Alvian. Pada saat di pinggir di depan jalan rumah Alvian, tersangka berteriak.

"Tiba-tiba tersangka berteriak dengan kata-kata 'begal, begal, begal!' sehingga mengundang perhatian warga," imbuh Wira.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com