Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susahnya Dapat Ojol di Jam Sibuk Jakarta...

Kompas.com - 06/04/2024, 18:11 WIB
Baharudin Al Farisi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Karyawan swasta bernama Wasti Samaria Simangunsong (25) mengeluhkan sulitnya mencari pengemudi ojek online (ojol) yang mau mengambil orderannya.

Saat itu, Wasti tengah berada di Menara Thamrin dan hendak pergi ke Stasiun Pasar Senen yang jaraknya kurang dari lima kilometer.

“Kemarin Kamis aku pesan ojol dari Thamrin. Padahal, tujuannya Stasiun Pasar Senen doang, dekat, tapi enggak ada yang ambil,” kata Wasti saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/4/2024).

Dia menyadari bahwa sore itu tengah jam sibuk dan mendekati waktu berbuka puasa. Hanya saja, Kamis sekitar pukul 17.00 WIB di sekitar Kebon Sirih tidak hujan.

Baca juga: Cerita Pengguna Ojol, Susah Dapat Driver hingga Dibatalkan Berkali-kali...

Tetapi tetap saja, pengemudi dari penyedia layanan ojol, yakni Gojek dan Grab, tak kunjung mengambil orderan Wasti.

“Tebak, aku naik apa? Aku akhirnya tunggu Transjakarta setelah hampir setengah jam enggak ada yang pick up,” ucap Wasti.

Dengan kejadian seperti ini, dia merasa heran. Sebab, pada aplikasi Gojek dan Grab, banyak ikon driver di dekat lokasi yang dalam kondisi siap menerima orderan.

Pengalaman serupa juga dirasakan oleh karyawan swasta di Jakarta bernama Aulia Damayanti (25).

Namun, dia menggarisbawahi, Aulia yang sehari-hari menggunakan transportasi umum ini merasa sulit mencari pengemudi ojol saat bulan Ramadhan saja.

Baca juga: Warganet Mengeluh Sulit Dapat Driver Ojol Jelang Lebaran, Gojek dan Grab Buka Suara

“Kayak saat jam-jam sibuk gitu, lama banget dapat driver. Bahkan, bisa enggak dapat sama sekali. Misal, pagi sama sore, susah banget, enggak tahu kenapa. Padahal enggak pakai promo,” kata Aulia.

Meski begitu, Aulia berujar, kesulitannya yang paling parah pada saat sore hari menjelang berbuka puasa.

“Karena jalanan macet kalo ya, enggak dapat-dapat kadang. Mau geser kerja ke tempat lain, jadi lama tunggu ojol doang,” ucap Aulia.

“Terus juga, kalau hujan, ini di jam berapa pun, kalau hujan, pasti susah. Walau pun sudah berhenti nih hujannya, tetap susah. Mungkin semua orang pesan ojol kali ya,” ungkap dia.

Baca juga: Ramai Warga Keluhkan Pesan Ojol Susah, Ini Kata Gojek

Beberapa hari lalu, Aulia mengaku sampai tidak dapat pengemudi ojol dari Gojek. Padahal, dia memesan pada pukul 19.00 WIB dengan rute dari Gatot Subroto menuju Tendean.

“Itu sama sekali enggak dapat ya. Akhirnya pindah ke Grab, lumayan lama menunggu karena posisi driver jauh dan macet juga kan. Karena mau jadi tunggu saja, daripada enggak dapat ojol,” kata Aulia.

Sulitnya mencari pengemudi ojol juga dirasakan karyawan swasta di Jakarta yang lain bernama Ajeng Pramesty (26). Kali ini, dia hanya memesan makanan, bukan pengantaran orang.

“Gue order food, dari jam 16.00 WIB sampai jam 20.00 WIB, ganti resto lima kali, karena enggak ada driver yang pick up,” ungkap Ajeng.

Baca juga: Ganjil Genap Mudik Diklaim Bisa Turunkan Macet 30 Persen

Pada Jumat (5/4/2024), Ajeng kembali memesan makanan dari sebuah resto di Setiabudi dan diantar ke Kuningan.

Ketika itu, Ajeng mendapatkan pengemudi ojol. Tetapi, ujung-ujungnya meminta Ajeng untuk membatalkan orderan.

Tidak segan, Ajeng memberikan isi percakapannya dengan driver.

“Saya jauh soalnya, mana macet, argo murah juga,” ujar driver dalam percakapan yang diperlihatkan Ajeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com