Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lebaran yang Terasa Singkat, Besok Harus Bekerja Lagi...

Kompas.com - 14/04/2024, 18:59 WIB
Nabilla Ramadhian,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mudik dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah terasa begitu singkat bagi sejumlah perantau.

Rasa-rasanya, baru sebentar saja melepas rindu berbungkus silaturahmi dengan keluarga besar dan kerabat, kini harus kembali lagi ke tanah rantau untuk mengais rezeki.

Hal ini dirasakan Agung (20), pemuda asal Cianjur, Jawa Barat, yang baru tiba di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (14/4/2024).

"Sebenarnya penginnya sih mudik lebih lama. Tapi harus pulang hari ini, karena besok (Senin) sudah masuk kerja lagi," ujar Agung saat berbincang dengan Kompas.com

Baca juga: Perantau Ini Tetap Pilih Motor Jadi Transportasi Mudik meski Rawan Kecelakaan

Agung bekerja di perusahaan percetakan di Jakarta Pusat. Ia mendapatkan cuti sekitar sepekan dari atasannya.

Ia pun berangkat mudik, Sabtu (6/4/2024) menggunakan bus dan sudah berada di kampung halamannya selama sepekan.

Agung memanfaatkan sepekan berharganya itu untuk bertemu dengan kedua orangtuanya serta adik dan kakaknya di rumah. Ia benar-benar menikmati waktu kembali ke rumah.

Selain itu, ia menyempatkan diri bersilaturahmi dengan paman, bibi, sanak keluarga yang lain, serta teman-temannya di kampung.

"Makanya sedih harus ninggalin kampung dan kembali ke Jakarta," ujar dia sembari membetulkan dudukan tas ransel di pundaknya.

Agung mengaku, di luar momen Lebaran, sebenarnya atasannya cukup baik hati memberikannya waktu cuti. Tetapi, Agung tahu diri. Sebagai pekerja baru, ia memilih menuntaskan tanggung jawab pekerjaannya terlebih dahulu dan mudik pada saat Lebaran saja. 

Baca juga: Cerita Sopir Angkot di Jakarta, Merantau dari Bukittinggi di Usia 19 Tahun Bermodal Rp 10.000

Salah satu obat kerinduannya selama perjalanan kembali ke tanah rantau adalah momen saat ia memberikan tunjangan hari raya alias THR bagi sanak saudaranya.

"Ya alhamdulilah sempat kasih THR ke sanak saudara. Senang banget sama momen itu," lanjut dia seraya tersenyum.

Hal serupa dirasakan Siti Nurlatipah (51), perantau dari Singaparna, Jawa Barat.

Ia merasa sedih karena hanya pulang kampung dalam waktu yang singkat. Pasalnya, seluruh keluarga Siti berada di Singaparna. Hanya ia, suami, dan anaknya saja yang merantau ke Jakarta.

"Sedih karena harus pisah lagi sama saudara-saudara," ucap dia. 

Ditambah lagi, Siti hanya bisa pulang kampung setahun sekali, yaitu saat momen Lebaran.

Padahal, ia ingin menghabiskan waktu yang cukup lama di kampung halamannya agar bisa berkumpul dengan seluruh anggota keluarganya.

"Setahun sekali kan ketemu keluarga. Penginnya lebih lama Lebaran-nya biar bisa kumpul dengan keluarga gitu," papar Siti.   

Baca juga: Cerita Polisi Tolong Pemudik Menggigil di Dalam Gubuk

Perantau asal Singaparna bernama Siti Nurlatipah (51) di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (14/4/2024).kompas.com / Nabilla Ramadhian Perantau asal Singaparna bernama Siti Nurlatipah (51) di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (14/4/2024).

Baca juga: Cerita Eka, Merantau dari Jakarta demi Menjadi Marbot di Masjid Bersejarah Makassar

Mengutip Kompas.id, hingga H+2 Lebaran 2024, lebih dari setengah pemudik asal Jakarta dan sekitarnya belum kembali.

Dari total 575.191 unit kendaraan yang keluar ke Jawa Tengah dari Gerbang Tol Cikatama, hingga H+2 baru 200.586 atau 34,9 persen yang kembali melewati gerbang tersebut ke arah Jakarta.

Sementara, total jumlah kendaraan yang keluar Jakarta melalui jalan arteri perbatasan Kabupaten Bekasi dan Karawang sebanyak 589. 385 unit kendaraan, hingga H+2.

Jumlah ini berarti baru 22,8 persen kendaraan kembali lewat jalan itu menuju Jakarta. Kendaraan yang melintasi jalan arteri itu termasuk sepeda motor, mobil, dan bus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com