Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Kompas.com - 19/04/2024, 17:28 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Saksi mata bernama Riki Renaldi (45) mendengar suara teriakan minta tolong dari lantai atas saat kebakaran melanda toko bingkai Saudara Frame & Gallery di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2024).

“Iya (teriakan minta tolong), ada di atas. Wah, ramai banget, minta tolong. Asap sudah di atas, asap dari bawah ke atas,” kata Riki saat ditemui di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Jumat (19/4/2024).

Baca juga: Keluarga Pemilik Toko Bingkai Saudara Frame yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Meski begitu, Riki tidak bisa berbuat banyak karena api pada saat itu hampir menghanguskan gedung lima lantai tersebut.

“Iya, minta tolong. Ya bagaimana ya, sedih juga, enggak bisa berbuat apa-apa, api gede, dari bawah,” ungkap Riki.

Saat itu, Riki juga mendengar ledakan yang cukup besar.

“Sekali (ledakannya), kaca sampai lepas,” ujar Riki.

Wakasatreskrim Polsek Mampang Prapatan Kompol Henrikus Yossi menyebut, terdapat aktivitas pemotongan kayu yang menimbulkan percikan api di basement sebelum kebakaran toko bingkai Saudara Frame & Gallery.

“Informasi yang didapatkan dari saksi-saksi di TKP, memang ada informasi yang menyatakan adanya percikan api pada saat aktivitas pemotongan kayu atau frame kayu,” ujar Yossi di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat.

Baca juga: Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran Saudara Frame Satu Keluarga atau Bukan

Percikan api tersebut menjalar ke beberapa tempat dan menyebabkan kebakaran toko bingkai Saudara Frame & Gallery.

Dalam kesempatan berbeda, Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yuniro Kanitero menyampaikan, api diduga berasal dari basement toko bingkai Saudara Frame & Gallery ini.

Pada saat itu, lima orang yang terdiri dari empat karyawan dan satu adik pemilik toko tengah berada di basement.

“Satu ada yang memotong kayu, ada yang membetulkan kompresor, ada juga yang menyemprotkan bensin ke kayu. Karena, kayu ini ada rayapnya,” ungkap David.

“Tiba-tiba ada api yang menyambar, kemudian membakar bangunan dan ruko ini,” kata David melanjutkan.

Baca juga: Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran Saudara Frame

Sementara itu, kebakaran yang menghanguskan toko bingkai Saudara Frame & Gallery ini diduga juga disebabkan karena meledaknya alat kompresor.

“Terjadi ledakan kompresor dari dalam toko bingkai (yang menjadi penyebab kebakaran),” ujar Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan Imbang Satriana dalam keterangannya, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com