JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran hebat melanda toko bingkai "Saudara Frame" di simpang Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis (18/4/2024) pukul 19.40 WIB.
Selain menghanguskan bangunan empat lantai dan satu basement, kebakaran ini juga memakan tujuh korban jiwa karena terjebak di dalam toko.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi mengatakan, berdasarkan keterangan warga di lokasi, terdengar suara ledakan sebelum bangunan toko bingkai itu terbakar.
"Berdasarkan keterangan warga, terdengar ledakan sebelumnya. Api kemudian langsung membesar,” ujar Satriadi.
Api kemudian membakar isi dan konstruksi bangunan Toko Bingkai itu.
Pantauan Kompas.com, Kamis malam, pengendara dari arah Bangka yang hendak menuju Kuningan atau Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tak bisa leluasa melintas.
Di ruas jalan sebaliknya, pengendara dari arah Kuningan yang hendak menuju daerah Bangka juga tertahan lantaran mobil pemadam memenuhi semua ruas jalan.
Selain itu, kebakaran toko bingkai tersebut membuat karyawan gedung panik berhamburan keluar karena lokasi tempat kerja mereka tak jauh dari tempat kejadian.
Dinas Guklarmat DKI Jakarta menyatakan, setidaknya 24 mobil pemadam dengan personel 60 orang dikerahkan dalam proses pemadaman api yang membakar toko bingkai.
Hingga Jumat dini hari, api yang membakar toko bingkai belum dapat dipadamkan. Sejumlah personel damkar terus berjibaku memadamkan si jago merah.
Satriadi saat itu mengatakan, tidak bisa memastikan waktu pemadaman api. Terlebih, api sempat kembali muncul beberapa jam setelah proses pemadaman.
“Situasi saat ini proses pendinginan, tidak ada api lagi. Tapi, karena asap masih tebal, kami tarik asapnya dengan membuat ventilasi agar petugas bisa masuk ke dalam dengan tenang,” katanya.
Baca juga: 3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame di Mampang adalah ART
Menurut Satriadi, penarikan asap dari dalam bangunan membutuhkan banyak waktu. Sebab, area bangunan cukup luas dan terdiri dari empat lantai serta satu basement.
“Karena bangunan ini cukup luas dan semua kena dampaknya, jadi tak bisa dipastikan kapan pendinginan atau pemadaman selesai,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Mampang Kompol David Yunior Kanitero berujar ada lima korban kabakaran berhasil dievakuasi. Sedangkan tujuh orang yang terjebak di dalam meninggal dunia.