Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Kompas.com - 20/04/2024, 08:19 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran hebat melanda toko bingkai "Saudara Frame" di simpang Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis (18/4/2024) pukul 19.40 WIB.

Selain menghanguskan bangunan empat lantai dan satu basement, kebakaran ini juga memakan tujuh korban jiwa karena terjebak di dalam toko.

Awal kejadian, terdengar ledakan

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi mengatakan, berdasarkan keterangan warga di lokasi, terdengar suara ledakan sebelum bangunan toko bingkai itu terbakar.

"Berdasarkan keterangan warga, terdengar ledakan sebelumnya. Api kemudian langsung membesar,” ujar Satriadi.

Api kemudian membakar isi dan konstruksi bangunan Toko Bingkai itu.

Pantauan Kompas.com, Kamis malam, pengendara dari arah Bangka yang hendak menuju Kuningan atau Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tak bisa leluasa melintas.

Baca juga: Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko Saudara Frame: Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Di ruas jalan sebaliknya, pengendara dari arah Kuningan yang hendak menuju daerah Bangka juga tertahan lantaran mobil pemadam memenuhi semua ruas jalan.

Selain itu, kebakaran toko bingkai tersebut membuat karyawan gedung panik berhamburan keluar karena lokasi tempat kerja mereka tak jauh dari tempat kejadian.

Dinas Guklarmat DKI Jakarta menyatakan, setidaknya 24 mobil pemadam dengan personel 60 orang dikerahkan dalam proses pemadaman api yang membakar toko bingkai.

Sulit dipadamkan

Hingga Jumat dini hari, api yang membakar toko bingkai belum dapat dipadamkan. Sejumlah personel damkar terus berjibaku memadamkan si jago merah.

Satriadi saat itu mengatakan, tidak bisa memastikan waktu pemadaman api. Terlebih, api sempat kembali muncul beberapa jam setelah proses pemadaman.

“Situasi saat ini proses pendinginan, tidak ada api lagi. Tapi, karena asap masih tebal, kami tarik asapnya dengan membuat ventilasi agar petugas bisa masuk ke dalam dengan tenang,” katanya.

Baca juga: 3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame di Mampang adalah ART

Menurut Satriadi, penarikan asap dari dalam bangunan membutuhkan banyak waktu. Sebab, area bangunan cukup luas dan terdiri dari empat lantai serta satu basement.

“Karena bangunan ini cukup luas dan semua kena dampaknya, jadi tak bisa dipastikan kapan pendinginan atau pemadaman selesai,” ujarnya.

Lima selamat, tujuh tewas

Sementara itu, Kapolsek Mampang Kompol David Yunior Kanitero berujar ada lima korban kabakaran berhasil dievakuasi. Sedangkan tujuh orang yang terjebak di dalam meninggal dunia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com