Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Kompas.com - 25/04/2024, 16:20 WIB
Firda Janati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - NYP (28), pembunuh wanita berinisial RR (35), sempat meminta tolong kepada seorang remaja untuk menggotong kardus AC pada Selasa (9/4/2024).

Sopari (52) adik pemilik kontrakan mengatakan, pelaku meminta pertolongan kepada teman anaknya untuk membawa kardus AC yang disebut pelaku berisikan baju-baju bekas.

"Iya dibantu anak-anak (remaja) itu, mereka cuma disuruh, enggak tahu menahu itu apa, cuma di WA minta tolong buang baju-baju bekas sudah enggak terpakai bekas karyawan katanya," ucap Sopari saat ditemui di Telukpucung, Bekasi Utara, Kamis (25/4/2024).

Baca juga: Perempuan yang Tewas di Pulau Pari Ditemukan Terbungkus Kardus AC

Sopari menuturkan, remaja tersebut mulanya sempat menolak. Namun, pelaku memaksa untuk diantar ke Kali Bekasi guna membuang kardus tersebut.

"Dibuangnya katanya si di Kali Bekasi, pokoknya katanya (remaja) posisi rapih, dilakban, kardusnya sudah rapih, dilakban plastik penuh," imbuhnya.

Pelaku membuang jasad korban ke Kali Bekasi sekitar pukul 18.00 WIB setelah waktu adzan maghrib.

"Akhirnya (dibantu), naikin motor digotong (berdua) dibuang ke Kali Bekasi sore kalau enggak salah setelah maghrib, dari sininya abis maghrib," ucapnya.

Kardus AC yang digunakan pelaku merupakan milik Sopari. Sopari mengaku baru membeli AC dua bulan lalu.

"Dia ambil kardus yang di atas itu, kardus AC, kan di atas ada kardus itu, itu yang dipakai," tuturnya.

Pada saat pelaku membuang jasad korban, kata Sopari, cuaca saat itu sedang tidak bersahabat. Kondisi Kali Bekasi sedang meluap.

"Dibuang di tangga besi, kan ada itu gede banget, pas lagi banjir-banjirnya itu. Saya kan pulang lewat situ emang lagi banjir banget," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, RR ditemukan tewas di Dermaga Pulau Pari, Sabtu (13/4/2024).

Korban tewas usai dibunuh NYP karena pelaku sakit hati usai berhubungan badan dengan korban. Belakangan diketahui, korban merupakan perempuan panggilan melalui aplikasi MiChat.

Baca juga: Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

"Motif (pembunuhan) sakit hati," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (23/4/2024).

Dia menjelaskan, pada saat kejadian korban tengah berada di kamar kos NYP. Setelah berhubungan badan, RR meminta bayaran lebih tinggi dari yang sudah disepakati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com