Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Kompas.com - 11/05/2024, 19:12 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seutas tali berwarna hitam melilit perut jenazah pria misterius yang ditemukan dibungkus kain di daerah Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (11/5/2024).

Tali serupa tali sepatu itu tampak tersambung dengan bungkusan kain berbentuk persegi yang juga berwarna hitam.

Ukuran bungkusan kain itu sendiri sekitar gabungan tiga jari orang dewasa.

"Jujur saya enggak menyangka melihat itu. Kalau zaman dulu, istilahnya itu jimat," ujar Ketua RT setempat bernama Wawan Supriyanto (56) kepada Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Wawan tidak mengetahui pasti apa isi bungkusan kain kecil itu. Sebab, penyidik kepolisian memasang garis polisi di sekitar titik penemuan mayat pria terbungkus kain itu.

"Semua orang di sana tadi diarahkan untuk langsung menjauh dari korban. Jadi, saya cuma sekilas lihatnya," ujar Wawan.

Ia mengaku belum pernah melihat benda seperti itu sebelumnya. Ia berani mengatakan bahwa benda itu adalah jimat karena warga dan penyidik kepolisian mengatakan hal serupa.

"Saya juga awalnya demi Allah enggak berani nyebut itu jimat. Tapi memang ada obrolan kayak begitu bersama warga dan polisi yang datang tadi," ujar Wawan.

Menurut dia, tidak ada warga setempat yang mengenali identitas korban. Diduga, korban bukan tinggal di daerah tersebut.

Baca juga: Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat pria terbungkus kain itu ditemukan dua orang warga setempat, yakni bernama Fajar dan Dayat, sekitar pukul 07.15 WIB.

Awalnya, Fajar berjalan kaki melintasi TKP setelah membeli bubur ayam. Ia memilih mampir melewati area itu karena ingin menikmati banyaknya burung yang beterbangan pada pagi hari.

Fajar lantas terkejut dengan gumpalan besar kain di tepi jalan selebar enam meter dengan pengerasan konblok itu.

Tak berani memeriksa, ia memanggil rekannya bernama Dayat untuk ikut memeriksa. Benar saja, gumpalan kain besar itu berisi sesosok mayat dengan posisi meringkuk.

Fajar dan Dayat segera melaporkan penemuan itu ke Wawan sebagai Ketua RT setempat. Setelahnya, Ketua RT meneruskan laporannya ke Kanit Reskrim Polsek Pamulang.

Kanit Resmob Polres Tangsel Ipda Andira Wigata memastikan, pihaknya sudah menyelidiki penemuan mayat pria terbungkus kain itu.


Sejauh ini, polisi belum bisa mengidentifikasi identitas pria itu. Polisi baru mengidentifikasi sejumlah luka yang ada pada tubuh pria itu, yakni sayatan benda tajam pada leher, luka bacok pada lengan kiri, jari manis tangan kanan putus, dan jari kelingkingnya nyaris putus.

"(Jasad korban) masih segar, karena memang darahnya masih merah. Jadi perkiraan kami, korban baru saja tewas," ujar Andira saat ditemui di lokasi, Sabtu.

Mayat pria itu sudah dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk diotopsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com