Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Kompas.com - 18/05/2024, 17:09 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak tiga orang komplotan begal berinisial JMP, YBL, dan DI ditangkap polisi usai merampok dan membunuh seorang pria bernama Ahmad Efendy (38), warga Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (12/5/2024).

Efendy merupakan pria yang ditemukan tewas dengan wajah lebam di tepi Kali Sodong, Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (13/5/2024) sore.

"Pada hari ini (Jumat, 17 Mei 2024) telah ditangkap para pelaku yang melakukan tindak pidana pada korban (Efendy) yang ditemukan hari Senin (13/5/2024) itu," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly saat konferensi pers di Polres Jakarta Timur, Jumat (17/5/2024).

Kronologi

Baca juga: Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Nicolas menyampaikan, para pelaku melakukan aksi pembegalan dengan modus mengaku sebagai debt collector leasing.

Sesaat sebelum dirampok dan dibunuh, Efendy bertemu dengan para pelaku saat ia tengah mengendarai sepeda motornya.

"Modus mereka itu istilahnya mata elang. Jadi mereka mengaku petugas debt collector, padahal mereka tidak punya izin atau tidak bergabung dengan salah satu debt collector resmi," terang Nicolas.

"Mereka mengaku dari leasing dan mau mengambil sepeda motor (milik korban). Namun, pada saat kejadian itu, korban memang tidak mau menyerahkan motornya," ujar dia.

Nicolas mengatakan, pelaku utama, yakni JMP menanyakan apakah korban belum membayar cicilan sepeda motornya.

Karena takut dan panik, korban akhirnya menjawab telat membayar selama satu bulan.

"Dari jawaban korban itulah pelaku mulai melakukan aksinya, di mana pelaku JMP langsung mengambil alih motor daripada korban dan mengendarainya dengan korban diboncengi oleh pelaku JMP," jelasnya.

Baca juga: Pria di Kali Sodong Dibunuh Debt Collector Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), yakni Kali Sodong, JMP langsung mengajak korban mengobrol dan mengancam untuk menyerahkan sepeda motornya.

Tetapi, korban menolak sehingga membuat JMP kesal dan memukul korban sebanyak tiga kali, yakni dua kali di arah muka dan kepala, kemudian satu kali di bagian perut.

JMP juga diketahui menendang dan mendorong korban ke kali yang penuh dengan beton sehingga menyebabkan kepala dan muka korban terbentur beton.

"Korban berada di kali itu kurang lebih satu hari dan hasil visum menyatakan bahwa di bagian paru-paru korban ada banyak air serta lumpur yang menyebabkan kematian daripada korban," jelas Nicolas.

Sasar orang lugu

Nicolas menyebut, tiga pelaku bersama dua rekannya yang saat ini masih dalam daftar pencarian orang (DPO) kerap beraksi di Jalan Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com