Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Kompas.com - 18/05/2024, 17:09 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

"Mereka berlima, mencari sasaran secara acak. Mereka menerka-nerka saja (menuduh korban menunggak pembayaran motor)," ujar Nicolas, dilansir dari Antara.

Baca juga: Misteri Kematian Pria di Kali Sodong, Wajah Lebam Korban Saat Video Call Keluarga Jadi Pertanyaan

Dari pengakuan ketiga pelaku yang ditangkap, kata Nicolas, mereka sengaja mencari pengendara motor yang berwajah lugu agar para korban tidak melawan saat motornya dirampas.

Tindakan kriminal tersebut sudah dilakukan oleh para pelaku sejak tahun lalu.

"Mereka cari sasaran pemotor yang lugu, wajahnya masih bisa mereka kuasai," kata dia.

"Mereka beraksi sudah puluhan kali dengan modus yang sama, yakni jadi debt collector. Mereka beraksi sejak Januari 2023 sampai Mei 2024," paparnya.

Tiga pelaku masih buron

Nicolas menyebut, polisi baru mengamankan tiga dari total enam pelaku.

Pelaku utama yang mengeksekusi korban hanya satu orang, yakni JMP. Sementara empat pelaku lainnya, yakni YBL, DI, DM, dan A membantu untuk mengawasi situasi.

Baca juga: Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

"Sedangkan satu orang lagi berinisial N yang menadah atau membeli hasil curian dari para pelaku juga masih DPO," imbuh Nicolas.

Usai menangkap tiga pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa uang hasil penjualan sepeda motor korban sebanyak Rp 750.000, pakaian-pakaian korban, satu unit HP Oppo, dan satu unit HP Vivo.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, ketiga pelaku yang berhasil ditangkap dijerat dengan pasal berlapis, antara lain pasal 338 KUHP, pasal 365 ayat 3 KUHP, pasal 351 ayat 3 KUHP, dan pasal 170 KUHP.

Sebagai informasi, jasad Efendy ditemukan di tepi Kali Sodong pada Senin (13/5/2024) sekitar pukul 16.20 WIB.

Namun, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur baru menerima laporan penemuan mayat pada pukul 17.40 WIB dari seorang saksi yang merupakan tukang ojek.

Pada saat bersamaan, saksi tersebut juga menghubungi Polsek Pulogadung untuk mengevakuasi jasad Efendy.

Ketika jasad diperiksa, ditemukan sebuah dompet berisi KTP korban. Berdasarkan data dalam KTP, Efendy merupakan warga Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Setelah ditelusuri lebih lanjut, rupanya Efendy merupakan pria yang dilaporkan menghilang oleh keluarganya pada Senin pagi.

(Penulis: Ryan Sara Pratiwi, Syaiful Hakim (Antara) | Editor: Jessi Carina, Ganet Dirgantara (Antara))

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com