Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilegal, Warga Diminta Pergi dari Kampung Susun Bayam

Kompas.com - 22/05/2024, 07:35 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Juharto datang sekitar pukul 14.26 WIB dengan mengendarai sepeda motor.

Ia langsung memarkirkan sepeda motornya di depan JIS dan meminta izin untuk masuk ke Rusun KSB kepada para sekuriti yang sedang berjaga.

Namun, belasan sekuriti yang berjaga tidak mengizinkan Juharto masuk.

Juharto merasa tidak terima dan kesal. Akhirnya, ia beradu mulut dengan para sekuriti.

"Dari tadi saya sopan ya, dari tadi saya sopan!!" teriak Juharto.

Baca juga: Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Setelah dijemput oleh dua orang warga KSB, akhirnya Juharto diizinkan masuk oleh para sekuriti.

Jakpro sudah lakukan ganti rugi

Di tengah polemik digeruduknya KSB oleh ratusan sekuriti, Jakpro mengeluarkan pernyataan resmi terkait ganti rugi yang sudah diberikan kepada warga.

Jakpro menyebutnya dengan istilah "ganti untung". Jakpro mengaku sudah melakukan ganti untung kepada warga KSB yang rumahnya tergusur akibat pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) pada tahun 2019 lalu, melalui program Resettlement Action Plan (RAP).

"Lewat program RAP Kelompok Paguyuban Warga Kelompok Tani Kampung Bayam Madani juga sudah mendapat ganti untung. Tercatat 422 KK mendapat ganti untung sebesar Rp 1,17 miliar," kata pihak Jakpro dalam keterangan resmi yang diterima oleh Kompas.com.

Jakpro juga mengaku sudah melakukan berbagai sosialisasi secara humanis kepada warga KSB.

Sampai akhirnya mereka sepakat untuk mengosongkan area eksisting dan membongkar huniannya sendiri.

"Sesuai dengan Berita Acara Serah Terima (BAST) yang disepakati kedua belah pihak, di mana warga sepakat untuk mengosongkan area eksisting dalam jangka waktu 30 hari," sambung pihak Jakpro.

Banyak warga menurut Jakpro, merasa terbantu karena menerima kompensasi di tengah Pandemi Covid-19 yang saat itu tengah melanda Indonesia.

KSB ditempati ilegal

Eks warga Kampung Bayam memang menempati kampung susun itu secara ilegal. Sebab, Jakpro belum memberikan akses resmi untuk menempati hunian itu. 

Warga bersikeras untuk menempati Kampung Susun Bayam karena bangunan itu dijanjikan kepada mereka sebelum penggusuran. 

Mereka menempati emperan dan lobi Kampung Susun Bayam dengan listrik dan air seadanya.

Akibatnya, Jakpro melaporkan warga ke polisi. 

Jakpro melaporkan warga dengan Pasal 170 KUHP dan atau Pasal 406 KUHP dan atau Pasal 167 KUHP.

Ketiga pasal itu memuat tentang dugaan melakukan kekerasan terhadap barang dan perusakan, serta memasuki pekarangan milik orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Megapolitan
Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Megapolitan
4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

Megapolitan
Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Megapolitan
Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Megapolitan
Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Megapolitan
Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Megapolitan
Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Megapolitan
Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya 'Ngikut'

Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya "Ngikut"

Megapolitan
Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Megapolitan
Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com