BEKASI, KOMPAS.com - Muncul wacana Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep maju sebagai calon wali kota (cawalkot) Bekasi pada pemilihan pilkada daerah (Pilkada) 2024.
Wacana itu berangkat dari usulan relawan. Namun, hingga saat ini, belum ada keputusan baik dari Kaesang maupun PSI terkait usulan ini.
Nama Kaesang diusulkan oleh Relawan Nasional Pro Prabowo-Gibran (Pa-Gi). Bahkan, relawan tersebut berinisiatif mengambil formulir pendaftaran bakal cawalkot Bekasi melalui bursa penjaringan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Pengambilan formulir kami lakukan atas keinginan dan permintaan masyarakat Kota Bekasi yang menginginkan Kaesang jadi wali kota Bekasi. Kami lalukan jejak pendapat serta sosialisasi, ternyata masyarakat Kota Bekasi butuh perubahan yang lebih baik ke depan," kata Ketua Umum Pa-Gi, Ricard, Senin (6/5/2024).
Baca juga: Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok
Ricard meyakini Kaesang menyambut baik usulan pihaknya. Dia pun berharap, putra bungsu Presiden Joko Widodo itu mengembalikan formulir pendaftaran sebelum PKB menutup masa penjaringan bakal cawalkot Bekasi.
"Kami sudah komunikasi, bukan langsung dengan Mas Kaesang, tapi ke bagian dari instrumen mereka. Yang sudah komunikasi dengan kami, yaitu PSI Pusat, dan PSI Kota Bekasi belum," ungkap dia.
Perihal ini, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kota Bekasi, Tanti Herawati, mengatakan, pihaknya menyambut baik usulan tersebut.
"Kami tentu saja mengapresiasi dukungan masyarakat ini, namun keputusannya tentu ada di tangan Mas Kaesang sebagai figur yang didukung maupun sebagai Ketua Umum PSI," ujar Tanti dalam keterangannya, Sabtu (18/5/2024).
Dikatakan Tanti, DPD PSI Kota Bekasi membuka desk pilkada untuk menjaring bakal calon wali kota dan wakil wali kota Bekasi sejak awal Mei 2024. Pendaftaran dibuka hingga 27 Juli 2024.
Baca juga: Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi
Tanti menyebut, sampai saat ini, ada tiga figur yang mendaftar sebagai bakal calon wali kota Bekasi ke PSI. Namun, tidak ada nama Kaesang.
Ketiganya, yakni, Mochtar Mohamad dari PDI Perjuangan, Sholihin dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Nofel Saleh Halibi dari Partai Golkar.
Sementara, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI sampai saat ini belum memutuskan soal majunya Kaesang di pilkada.
"Yang saya tahu, saya bukan di DPP ya, tapi saat ini DPP belum ada putusan apakah Mas Kaesang akan maju pilkada atau enggak," ujar Grace di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Kaesang juga telah angkat bicara terkait isu ini. Adik wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka itu mengaku, dirinya bakal melihat dinamika ke depan untuk menentukan langkah politiknya di pilkada.
"Ya nanti lihat dulu kalau itu," ujar Kaesang saat ditemui di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin (15/4/2024) malam.
Membaca ini, pengamat politik sekaligus akademisi dari Universitas Islam 45 Bekasi, Adi Susila, menilai, Kaesang membutuhkan "panggung" untuk mengangkat popularitasnya.
"Karena Kaesang sudah terjun ke politik, maka dia butuh 'panggung politik'. Menurut saya, panggung politik yang cukup efektif untuk mengangkat popularitasnya adalah wali kota karena skopnya yang lebih kecil dibanding bupati atau gubernur," jelas Adi saat dihubungi, Kamis (23/5/2024).
Menurut Adi, ketimbang bupati dan gubernur, posisi wali kota lebih berpotensi mendongkrak elektoral Kaesang, mengingat pengalaman politik suami dari Erina Gudono itu masih seumur jagung.
"Agak berat ya kalau nyalon gubernur atau bupati. Lebih gampang mencari momen yang bisa menaikkan popularitas kalau nyalon wali kota," kata dia.
Baca juga: Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi
Namun, Adi menilai, Kaesang kurang cocok menjadi wali kota Bekasi. Pasalnya, Kaesang tidak lahir dan besar di Bekasi.
Jika terpilih sebagai wali kota, Kaesang dikhawatirkan kurang memahami akar permasalahan yang ada di Kota Bekasi.
"Fenomena ini karena politik jadi ajang perebutan saja tanpa memperhatikan kapabilitas dan kepemimpinan, menurut saya ini menyedihkan dan memprihatinkan," imbuhnya.
Meski begitu, Adi memprediksi, Kaesang berpotensi menang jika ikut bertarung di Pilkada Bekasi 2024. Menurutnya, Kaesang dapat mengalahkan politisi senior jika memiliki dukungan dana yang besar.
"Iya (bisa dapat suara banyak) karena dugaan saya dia (Kaesang) pasti akan koalisi besar, mungkin PSI, Gerindra, Demokrat, itu dugaan saya pasti mengarah ke sana mengikuti koalisi yang di atas," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.