Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Renungan Pengayun "Ombak Banyu" di Balik Keceriaan Keluarga Pengunjung Pasar Malam

Kompas.com - 12/06/2024, 12:00 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengunjung berbondong-bondong mengunjungi Pasar Malam Caglak, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kebanyakan dari mereka membawa anak yang masih berusia tiga sampai enam tahun.

Para orangtua memilih wahana komidi putar, ontang-anting, bombom car, dan odong-odong untuk menghibur anak-anak.

Selain bermain wahana, mereka juga ikut mewarnai gambar yang tersedia di tengah-tengah pasar malam.

Tak jarang wajah semringah terpancar dari mereka. Sang ibu dan ayah mencium pipi anaknya sambil mengabadikan momen kebersamaan dengan ponsel.

Baca juga: Lika-liku Bisnis Pasar Malam: Kalah Saing dengan Game Online, Hidup Nomaden agar Tak Bikin Bosan

Sambil menunggu antrean wahana yang mengular, tidak sedikit dari mereka yang membeli kudapan di pasar malam.

Melihat potret "keluarga cemara" di pasar malam ternyata membuat pengayun ombak banyu Joni (21) dan Ipung (23) turut senang.

“Ada rasa senang kita melihat anak bisa tertawa dengan keluarga, dengan bapak dan ibunya. Ada rasa senang tersendiri bisa membahagiakan orang lain,” ungkap Joni saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (11/6/2024).

Namun, Joni terkadang tidak bisa menyembunyikan rasa sedih sebelum dia terlelap dari tidurnya. Dia pun merenung sekali waktu.

Wahana Ombak Banyu di Pasar Malam Caglak, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur.KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI Wahana Ombak Banyu di Pasar Malam Caglak, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

“Cuma, ya kalau buat kita pribadi, ya... gimana ya.. ‘Kok masa kecil saya enggak begitu’. Kita malah iba sama diri kita sendiri. 'Kok kecil saya enggak begitu ya?', gitu,” ucap Joni.

Perasaan itu mereka nilai sangat wajar, mengingat para pekerja di pasar malam tumbuh besar dengan ekonomi berkecukupan.

Tangis dan rindu akan keluarga yang berada di kampung halaman terpaksa mereka tahan demi mengais sesuap nasi di tanah rantau.

Baca juga: Curhat Pengayun Ombak Banyu: Pekerja Pasar Malam Bukan Berarti Enggak Punya Masa Depan

Oleh karena itu, setiap Hari Raya Lebaran, mereka memilih untuk tidak pulang ke kampung halaman. Sebab, momen tersebut justru banyak keluarga yang mengunjungi pasar malam.

“Yang seharusnya kita di rumah bareng sama keluarga, cuma kita memanfaatkan momen itu benar-benar kita cari duit. Ya dalam hati mah nangis, pengin kumpul,” kata Ipung.

“Sebenarnya mah kita pengin kayak yang lain, kumpul keluarga, pengin. Cuma kita memanfaatkan momen itu untuk mendapatkan rupiah,” sahut Joni.

Baca juga: Kisah Pengayun Ombak Banyu Pasar Malam, Rela Terbentur dan Terjatuh demi Hibur Pengunjung

Pengayun Ombak Banyu bernama Ipung (23) saat ditemui Kompas.com di Pasar Malam Caglak, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (11/6/2024).KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI Pengayun Ombak Banyu bernama Ipung (23) saat ditemui Kompas.com di Pasar Malam Caglak, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (11/6/2024).

Ipung mengaku, sejak 2018 bekerja di pasar malam, belum sekali pun dia pulang ke kampung halamannya di Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat

Dia menolak menjelaskan alasannya tidak pulang kampung meski mempunyai kesempatan.

“Ya masih ngeyel-ngeyelnya. Kayak orang main, nah belum puas main, ya belum pulang,” seloroh Joni.

Meski begitu, keduanya tetap menyisihkan rezeki kepada keluarga yang berada kampung halaman masing-masing.

Di sela-sela pekerjaan, keduanya melepas rindu melalui panggilan video dengan keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com