Bulog Pastikan Beras SPHP tetap Laris meski Harganya Sedang Naik

BOGOR, KOMPAS.com - Perum Bulog memastikan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) tetap laris dibeli warga meski saat ini mengalami kenaikan harga.

Kepala Cabang Bulog Dramaga Kota Bogor Yanto Nurdianto mengatakan, beras SPHP hasil produksi Perum Bulog mengalami kenaikan harga eceran tertinggi (HET) dari Rp 10.900 per kilogram menjadi Rp 12.500 per kilogram. Sementara untuk beras kemasan lima kologram dijual seharga Rp 62.500.

“Selama ini yang saya lihat, saya pantau, SPHP walaupun ada kenaikan tapi tetap antusiasme masyarakat lumayan banyak,” ucap Yanto saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (13/6/2024).

Yanto mengurai beberapa alasan masyarakat mengapa tetap memburu beras SPHP, yaitu karena harganya yang lebih murah dibandingkan dengan beras jenis lain di pasaran, dan kualitasnya yang dinilai baik.

Baca juga: Masih Ada 6.700 Ton, Bulog Dramaga Bogor Pastikan Stok Beras Aman Jelang Idul Adha

“Kualitas medium, kami lihat visualnya cukup bagus. Bulog selalu meningkatkan kualitas dan menjaganya agar lebih diakui masyarakat bahwa beras Bulog itu sudah menjadi lebih baik,” ujarnya.

Yanto mengatakan, untuk saat ini persediaan stok beras di Gudang Bulog Dramaga tersedia 6.700 ton.

Tak hanya itu, pihaknya juga mendapat tambahan stok beras dari sejumlah cabang bulog yang persediaannya surplus, seperti Karawang, Subang, dan Cirebon.

Khusus bulan Juni ini, Yanto menyebut, Bulog Dramaga juga akan menerima distribusi beras impor sebanyak 4.500 ton.

Sehingga, ia memastikan, akumulasi stok beras lokal dan cadangan dari impor mampu memenuhi kebutuhan warga Bogor.

“Ada juga tambahan stok dari impor. Rata-rata stok impor yang ada di gudang Bulog di Bogor kurang lebih 1.900 sampai 2000 ton stok fisiknya. Tetapi stok yang bakal masuk untuk bulan Juni yang akan datang dalam proses perjalanan itu ada 4.500 ton,” ujarnya.