JAKARTA, KOMPAS.com - Kampung konfeksi di Kali Anyar, Tambora, Jakarta Barat, ternyata sudah berdiri pada Zaman Kolonial Belanda.
Lurah Kali Anyar, Jakarta Barat, Dwi Cahyono mengatakan, dulunya konfeksi ini diciptakan oleh etnis Tionghoa pada perkiraan abad ke-18.
"Karena pemilik tuan tanah saat itu ada tiga etnis saja, Tionghoa, Belanda, dan Timur Tengah," ucap dia saat diwawancarai, Sabtu (15/6/2024).
Konfeksi itu untuk membuat seragam Pemerintah Hindia Belanda serta sekolah-sekolah.
Baca juga: Geliat di Kampung Konfeksi Tambora, Industri Tak Kecil di Dalam Gang Kecil...
"Jadi pembuatannya khusus untuk seragam pemerintahan dan sekolah kolonial," jelas dia.
Hingga kini, usaha konfeksi itu berkembang pesat. Baju-baju yang diproduksi di Kali Anyar dijual, salah satunya, di Pasar Tanah Abang.
"Jadi kebanyakan dari kami yang memproduksi paket baju yang sudah jadi ke Pasar Tanah Abang," terang dia.
Ada beberapa model baju produksi Kali Anyar yang ia ketahui, baju kaos berkerah, baju gamis, dan baju muslim lainnya.
Bahkan, ia pernah mendatangi salah satu pabrik rumahan yang memproduksi baju kaos berkerah milik Polo.
"Lisensinya Polo, tapi kaosnya buatan industri di rumah warga kami," terang dia.
Baca juga: Mampir ke Kampung Randukurung, Kampung Pembuat Tusuk Sate
Dwi mengatakan, dari Tanah Abang, baju-baju itu bisa diekspor hingga ke negara-negara Timur Tengah.
"Dari Tanah Abang bisa diekspor ke Asia Tenggara bahkan Timur Tengah," jelas Dwi.
Dwi menuturkan, pengusaha konfeksi di sini hanya mengerjakan bagian produksi saja. Bahan baku maupun penjualan ditanggung oleh swasta.
Biasanya, produksi di sini mencapai ratusan bahkan ribuan potong baju.
"Ada juga yang melayani pesanan untuk luar daerah dan juga dalam daerah (Pasar Tanah Abang)," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.