Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Idham dan Komunitas Lentera Kata, Panggilan Jiwa "Selami" Dunia Seni

Kompas.com - 18/06/2024, 05:02 WIB
Shela Octavia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecintaan Idham Aulia Shaffansyah (28) pada dunia seni membuatnya mendirikan sebuah komunitas bernama Lentera Kata pada Agustus 2020.

Selama tiga tahun pertama komunitas itu berjalan, ia sambil bekerja di sebuah perusahaan start-up.

Namun, akhirnya ia meninggalkan pekerjaan penuh waktu itu demi fokus di komunitas untuk menjawab panggilan hatinya.

“Ketika gue kerja fulltime kantor atau di manapun, selalu ada panggilan untuk gue melakukan (proyek seni), berkarya,” ujar Idham saat ditemui di Bengkel Lentera Kata, Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2024).

Baca juga: Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Panggilan jiwa itu menguat di masa pandemi Covid-19 melanda atau sekitar tahun 2020. 

Sebelum pandemi, mahasiswa jurusan sastra Indonesia ini rutin tampil untuk membaca puisi minimal satu tahun sekali. Namun, saat pandemi, semua acara membaca puisi terhenti.

“Akhirnya, gue kepikiran, gue kayaknya harus bikin malam puisi,” lanjut dia.

Lentera Kata awalnya hanya nama acara untuk malam puisi yang ia buat bersama dengan juniornya dari kampus. Namun, nama ini melekat pada acara-acara seni selanjutnya.

Selain itu, Lentera Kata juga menjadi tempat bagi Idham untuk memenuhi janji yang ia buat semasa kuliah.

“Gue ada nazar (janji) untuk bikin pementasan teater kalau gue lulus kuliah (dalam waktu) empat tahun,” kata Idham.

Baca juga: Karya Seni Pelukis Ternama di Dunia Hiasi Sejumlah Halte Transjakarta

Janji ini pun ditagih oleh beberapa juniornya dari komunitas Teater Pagupon, tempat Idham mulai jatuh cinta dengan teater, panggung, dan seni peran.

Ditagih pada tahun 2021, dipersiapkan sepanjang 2022, dan akhirnya pada 2023, pementasan teater pertama dengan nama Lentera Kata "Suara Mustaka" pun dipentaskan di Auditorium Gedung IX FIB UI, Depok.

Saat itu, Lentera Kata masih dibantu oleh Teater Pagupon, baik dari segi administrasi atau beberapa anggota dalam tim produksi.

Idham mengatakan, saat itu, pementasan "Suara Mustaka" masih mengandalkan semangat teater kampus. Baik pemain, staf manajerial, hingga sutradara, satu pun tidak ada yang dibayar.

Bahkan, untuk membiayai produksi dan sesi latihan, Idham sampai menjual iPad, amplifier, hingga gitarnya. Semua dilakukan agar bisa menjalankan pementasan, minimal membelikan konsumsi bagi para pemain dan pengisi panggung yang tengah latihan.

“Bagi sebagian orang, berteater, berkesenian itu enggak mesti berbisnis. kadang-kadang butuh refreshing,” imbuh dia.

Baca juga: Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Idham mengatakan, hingga saat ini, semangat teater kampus itu masih melekat. Kebanyakan anggota pementasan atau acara kesenian yang diadakan oleh Lentera Kata masih belum dibayar.

Namun, hal ini tidak berlaku jika Lentera Kata mendapatkan sejumlah proyek untuk menjadi pengisi acara dalam suatu festival. Namun, uang yang dihasilkan pun tidak terbilang banyak.

Idham berharap, setelah ia fokus mengurus Lentera Kata, nasib pekerja seni di bawah naungannya bisa lebih sejahtera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com