Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sebenarnya Banyak Bantuan Pemerintah untuk Dukung Komunitas Seni, tetapi..."

Kompas.com - 18/06/2024, 05:05 WIB
Shela Octavia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri komunitas seni Lentera Kata, Idham Aulia Shaffansyah (28), mengatakan, cukup banyak yang belum mengetahui bahwa ada bantuan pemerintah untuk pekerja seni.

Komunitasnya sudah beberapa kali mendapatkan bantuan pendanaan dari pemerintah untuk proyek kesenian mereka.

Hanya saja, informasi terkait bantuan pendanaan dan program-program untuk mendukung komunitas seni yang baru dan masih bertumbuh, sulit didapatkan.

“Sebenarnya program-program pemerintah untuk support komunitas itu banyak. Cuma jenisnya beda. Misal, bantuan pemerintah untuk komunitas sastra, ada bantuan untuk literasi. Itu yang agak tricky untuk dapat informasinya,” ujar Idham saat ditemui di Bengkel Lentera Kata, Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2024).

Baca juga: Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Hal ini dirasakan sendiri oleh Idham. Ia baru mengetahui salah satu program bantuan pemerintah, dalam hal ini Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, setelah komplain mengenai masalah yang ia temukan.

Saat itu, Lentera Kata sedang dalam proses persiapan pementasan teater berjudul "Obrog Owok-owok, Ebreg Ewek-ewek". Pementasan yang telah mulai dipersiapkan sejak 2022 ini sempat mengalami kendala di awal 2024.

Uang sewa Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (TIM), yang dulunya Rp 3 juta per hari, naik menjadi Rp 10-12 juta per hari. Total tagihan yang awalnya Rp 9 juta, melonjak menjadi Rp 34 juta.

Setelah menyampaikan keluh kesahnya di media sosial, Idham dipanggil oleh Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.

“Terus kami berkeluh kesah. Terus dia kasih tahu program di Dinas Kebudayaan,” kata Idham.

Dalam pertemuan itu, pihak pengelola menjelaskan, kenaikan harga sewa dilakukan untuk memperbaiki sejumlah fasilitas di TIM. Mulai dari gedung, hingga fasilitas di dalamnya, yakni audio, lampu, dan sebagainya.

Baca juga: Heru Budi: Galeri Bentara Budaya Kenalkan Lebih Banyak Karya Seniman Ternama

Pada kesempatan itu, Idham juga diberitahu soal program stimulus yang dijalankan oleh Dinas Kebudayaan. Melalui program ini, komunitas seni dapat menyerahkan proposal kepada pemerintah dan pihak pengelola dapat menentukan besaran bantuan yang akan diberikan.

Namun, tidak berarti besaran bantuan yang diberikan akan sesuai dengan proposal yang dilampirkan. Misalnya, pada proposal tertulis biaya untuk sewa gedung, pembuatan properti, dan jasa jahit kostum.

Dinas bisa saja hanya menyetujui untuk memberikan stimulus untuk pembuatan properti. Namun, dua pos biaya lainnya harus ditanggung oleh komunitas yang menyerahkan proposal.

“Ini yang perlu diketahui sebetulnya sama komunitas komunitas kecil seperti Lentera Kata bahwa sebetulnya ada anggaran-anggaran yang dialokasikan dari pemerintah ke Dinas Kebudayaan,” lanjut dia.

Selain stimulus, masih terdapat sejumlah program bantuan yang disediakan oleh pemerintah. Salah satunya, program bantuan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com