Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Siswa Madrasah di Jaktim Menabung untuk Berkurban di Idul Adha

Kompas.com - 18/06/2024, 06:49 WIB
I Putu Gede Rama Paramahamsa,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Raya Idul Adha erat kaitannya dengan berkurban, baik sapi maupun kambing.

Akan tetapi, untuk dapat menyumbang hewan kurban, orang itu harus merogoh kocek yang tidak sedikit.

Beberapa organisasi kemudian membuka metode patungan dalam berkurban bagi masyarakat.

Salah satunya adalah Madrasah Annafiah, Jakarta Timur, yang membuka program patungan untuk berkurban bagi orangtua siswa dan siswi di sana.

Baca juga: Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...

“Ini memang program dari Madrasah Annafiah setiap tahun. Jadi orang tua murid yang mau kurban sapi kan mahal ya, jadi kita bikin patungan,” ujar Pipit (44) selaku kepala administrasi di madrasah tersebut kepada Kompas.com, Senin (17/6/2024).

Metode ini cukup efektif dijalankan. Selain itu, tidak ada paksaan kepada orangtua murid untuk mengikuti program ini.

Hanya orangtua murid yang sanggup membayar patungan yang bergabung.

“Bagi yang mau, ini memang dilaksanakan dari tahun ke tahun,” tambah Pipit.

Model patungan yang diterapkan di Madrasah Annafiah adalah dengan menabung atau mencicil.

Jadi, orangtua murid yang tergabung dalam patungan ini diminta membayar rutin dengan nominal bebas setiap minggu atau setiap bulannya.

Baca juga: Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Hal tersebut tergantung pada kesediaan dan kemampuan orangtua murid untuk membayarkan tabungannya.

Akan tetapi, orangtua murid yang mengikuti program ini harus berkomitmen mengumpulkan uang dengan total Rp 3,5 juta per orang di akhir tabungan.

Pada Idul Adha tahun ini, Madrasah Annafiah mengumpulkan dua ekor sapi dan beberapa kambing yang dikurbankan secara individu oleh orangtua murid tanpa mengikuti program patungan.

Pipit juga bersyukur, kendati madrasah tidak mendapatkan pendanaan dari pemerintah dan hanya berasal dari dana pribadi orangtua, tetapi mereka dapat mengumpulkan hewan kurban untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar.

“Biarpun setiap tahun ada kendalanya, setiap tahun alhamdulillah ada yang mau patungan, bahkan lebih dari 10 orang,” tambah dia.

Baca juga: Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com