"Tetapi, peta politik sudah berubah dalam lima tahun ini. PDIP juga terkunci, sebab saat ini tidak bisa mengajukan calonnya sendiri, harus koalisi," kata Zaki.
PDIP harus bergabung dengan partai lain karena perolehan kursi di DPRD DKI pada Pemilu 2024 ini hanya mendapat 15 kursi.
Jumlah perolehan kursi berkurang signifikan dibandingkan perolehan pada Pileg 2019, yakni 25 kursi.
Namun, Zaki pun mempertanyakan, partai apa yang nanti akan ingin berkoalisi dengan partai berlogo banteng itu.
"Sampai detik ini tidak jelas juga siapa yang mau koalisi dengan PDI-P. Kebanyakan parpol saat ini enggan berkoalisi dengan PDI-P," kata Zaki.
Baca juga: Mengaku Tak Tertarik Jadi Gubernur Jakarta, Sahroni: Saya 1.000 Kali Lebih Galak dari Ahok
Terlebih, saat ini telah tercipta dua kelompok, meski masih samar, yakni Anies dengan Partai PKB dan PKS serta ada Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gerindra, Golkar dan Demokrat.
Gerindra telah mengusulkan Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada DKI. Nama pria yang akrab disapa Kang Emil disanding-sandingkan dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.