Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Kompas.com - 24/06/2024, 18:01 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - I, karyawan toko perabot di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi orang pertama yang menemukan bosnya, S (55), dalam keadaan tak bernyawa.

“Mayat korban pertama kali ditemukan oleh saudara I yang merupakan karyawan toko,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (24/6/2024).

I mendatangi toko perabot milik S pada Jumat (21/6/2024) malam. Ketika itu, I merasakan ada hal janggal.

Sebabnya, toko perabot tempatnya bekerja itu dalam keadaan tertutup, padahal belum waktunya.

I kemudian mengajak salah seorang rekannya mengecek ke dalam toko guna memastikan yang terjadi.

Baca juga: Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

“Pas saksi datang, toko dalam keadaan terkunci dan rolling door tertutup. Merasa ada yang aneh, saksi I mengajak temannya yang juga karyawan toko untuk mengecek ke dalam,” tutur Ade Ary.

Setelah rolling door terbuka, I bersama rekannya menelusuri area dalam toko. Keduanya terkejut menemukan S dalam keadaan terluka dan sudah tak bernyawa.

“Ketika menggeledah isi toko, I dan rekannya tak sengaja menyenggol kaki korban. Saat dicek, korban sudah tak bernyawa dengan luka tusuk di dada,” ungkap Ade Ary.

I lalu melaporkan kejadian ini ke polisi. Peristiwa ini pun langsung diselidiki Polres Jakarta Timur dan Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.

Satu hari berlalu, polisi menangkap pelaku pembunuhan S yang ternyata adalah putri kandungnya sendiri berinisial KS (17).

KS ditangkap pada Sabtu (22/6/2024), tak jauh dari lokasi toko perabotan. Saat diciduk, KS mengaku menusuk ayahnya sebanyak dua kali karena sakit hati.

Kepada polisi, pelaku mengaku sakit hati karena sang ayah pernah mengatainya anak haram. KS juga mengaku pernah dipukul dan dituduh mengambil barang milik korban.

KS kini telah ditetapkan sebagai tersangka dengan sangkaan Pasal 338 KUHP. Meski begitu, ia tak bisa dihukum maksimal selama 15 tahun penjara karena statusnya masih anak-anak.

Adapun kasus ini sebelumnya viral di media sosial setelah beredar video yang memperlihatkan seorang pria yang menemukan S dalam keadaan tak bernyawa di toko perabot miliknya.

Salah satu video dibagikan akun Instagram @merekamjakarta, Sabtu (22/6/2024).

Dalam video tersebut, warga sekitar dibuat geger karena S ditemukan bersimbah darah dengan luka tusukan.

Baca juga: Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com