Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi : Dua Jambret di CFD Profesional, Sudah Beraksi 3 Kali

Kompas.com - 03/07/2024, 09:42 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - MR dan U, kedua penjambret di car free day (CFD) Jakarta disebut telah profesional dalam melakukan aksi kejahatannya.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam mengatakan, pelaku sudah tiga kali melakukan kejahatan itu.

"Mereka memang profesional, faktanya sudah ditemukan tiga kali. Di daerah Kwitang, Tanah Abang dan terakhir di CFD Sudirman," ujat Ade Ary kepada wartawan, Selasa (27/6/2024).

MR dan U melakukan penjambretan itu dengan alasan kesulitan ekonomi.

Baca juga: Polisi Kejar Pelaku Penjambretan di CFD Jakarta yang Tertangkap Kamera Fotografer

Namun, penyidik polisi saat ini masih memeriksa MR dan U untuk mendalami keterangannya.

"Penyidik masih terus mendalami, penyidik tidak mudah percaya begitu saja," ucap Ade Ary.

Menyamar jadi tukang topeng monyet

MR dan U ditangkap setelah buron beberapa waktu karena aksi kejahatan mereka tertangkap kamera fotografer lalu viral di media sosial.

Kedua penjambret itu terlihat jelas wajahnya dan pelat nomor kendaraan yang digunakan untuk beraksi.

Baca juga: Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Sejak fotonya beredar itu, kedua pelaku bersembunyi dari kejaran polisi. Salah satunya, MR menyamar sebagai tukang topeng monyet.

Bahkan, MR disebut juga selalu berpindah-pindah tempat tinggal agar tidak tertangkap polisi.

"MR ini profesi terakhir atau dia menyamar sebagai tukang topeng monyet, tertangkap dini hari, sempat berpindah-pindah tempat," ucap Ade Ary.

Pelaku U sudah lebih dulu ditangkap polisi kurang dari 24 Jam setelah viral di media sosial.

Sementara itu, MR ditangkap di Jampang Kulon, Sukabumi, pada Senin (1/7/2024).

Baca juga: Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

"Tersangka yang terekam kamera atau viral di medsos itu langsung tertangkap namanya saudara U langsung tertangkap oleh Tim Resmob Polda Metro Jaya," ucap Ade Ary.

Akibat perbuatannya, MR dan U dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman maksimal sembilan tahun penjara.

(Reporter : Febryan Kevin Candra Kurniawan | Editor : Akhdi Martin Pratama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buruh Kawal 9 Gugatan 'Judicial Review' UU Cipta Kerja di MK

Buruh Kawal 9 Gugatan "Judicial Review" UU Cipta Kerja di MK

Megapolitan
Kapolri Diminta Segera Pecat Polantas yang Pungli di Tol Cawang

Kapolri Diminta Segera Pecat Polantas yang Pungli di Tol Cawang

Megapolitan
Banjir Rob di Muara Angke Jakut Bisa Terjadi 4 Kali dalam Sebulan

Banjir Rob di Muara Angke Jakut Bisa Terjadi 4 Kali dalam Sebulan

Megapolitan
Banjir Rob di Muara Angke Mulai Surut Setelah Lumpur di Selokan Dikeruk

Banjir Rob di Muara Angke Mulai Surut Setelah Lumpur di Selokan Dikeruk

Megapolitan
Marshel Widianto: Saya Tidak Akan Pernah Sepeser Pun 'Ambil' APBD!

Marshel Widianto: Saya Tidak Akan Pernah Sepeser Pun "Ambil" APBD!

Megapolitan
Firli Bahuri Diduga Main Badminton di Tengah Kasus Pemerasan SYL, Kuasa Hukum: Tak Ada yang Salah

Firli Bahuri Diduga Main Badminton di Tengah Kasus Pemerasan SYL, Kuasa Hukum: Tak Ada yang Salah

Megapolitan
Demo Tolak UU Cipta Kerja, Massa Buruh Padati Kawasan Patung Kuda

Demo Tolak UU Cipta Kerja, Massa Buruh Padati Kawasan Patung Kuda

Megapolitan
Pedagang Akan Dipindahkan secara Bertahap dari TPS ke Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Pedagang Akan Dipindahkan secara Bertahap dari TPS ke Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Megapolitan
Usulkan Nama Deddy Corbuzier pada Pilkada Jakarta, PSI Jakbar: Otot Politiknya Kuat

Usulkan Nama Deddy Corbuzier pada Pilkada Jakarta, PSI Jakbar: Otot Politiknya Kuat

Megapolitan
Cerita Pekerja Pilih Naik KRL daripada Kendaraan Pribadi: Ongkos Sama, tetapi Fisik Aman...

Cerita Pekerja Pilih Naik KRL daripada Kendaraan Pribadi: Ongkos Sama, tetapi Fisik Aman...

Megapolitan
Hendak Maju Pilkada, Faldo Maldini Ingin Kota Tangerang Jadi Penggerak Utama Ekonomi Banten

Hendak Maju Pilkada, Faldo Maldini Ingin Kota Tangerang Jadi Penggerak Utama Ekonomi Banten

Megapolitan
Dipasangkan dengan Ahmad Riza Patria, Marshel Widianto: Itu Keberuntungan buat Saya

Dipasangkan dengan Ahmad Riza Patria, Marshel Widianto: Itu Keberuntungan buat Saya

Megapolitan
Semangatnya Para Murid dan Orangtua pada Hari Pertama Masuk Sekolah di SDN 12 Kebayoran Lama

Semangatnya Para Murid dan Orangtua pada Hari Pertama Masuk Sekolah di SDN 12 Kebayoran Lama

Megapolitan
Klaim Aktif Berpolitik Sejak 2018, Marshel Widianto: Saya Siap Jadi Wakil Wali Kota Tangsel

Klaim Aktif Berpolitik Sejak 2018, Marshel Widianto: Saya Siap Jadi Wakil Wali Kota Tangsel

Megapolitan
Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa, Pj Walkot Bekasi: Saya Minta Maaf ke Masyarakat yang Terganggu

Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa, Pj Walkot Bekasi: Saya Minta Maaf ke Masyarakat yang Terganggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com