JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur (Pj) Jakarta, Heru Budi Hartono masuk bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 setelah namanya diusulkan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jakarta.
Kendati demikian, wacana untuk mengusung Heru sebagai bakal calon gubernur (bacagub) Jakarta akan dibahas lewat rapimda yang digelar dalam waktu dekat.
Namun, usulan ini juga belum disampaikan ke Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maupun Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca juga: Demokrat Usulkan Heru Budi Nyagub, Pengamat: Persoalannya Apakah Selama Menjabat Punya Citra Baik
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia, Lili Romli berpandangan, Partai Demokrat akan sulit mengajak partai politik lain jika memang benar mengusung Heru Budi sebagai bakal calon gubernur Jakarta.
“Karena sudah ada calon (lain) yang diusung. Tapi, jika Ridwan Kamil dan Kaesang tidak jadi maju di Jakarta, (Partai Demokrat) bisa menggaet partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM),” ucap Lili kepada Kompas.com, Kamis (4/7/2024).
Kalaupun berencana membuat poros baru, posisi Demokrat akan sulit mengingat kursi DPRD yang mereka memiliki diprediksi hanya delapan kursi.
Menurut Lili, Heru mempunyai modal sosial untuk maju dalam Pilkada 2024.
“Mengingat Heru sebagai Pj Gubernur yang sudah menjabat lebih dari dua tahun, tentu warga Jakarta sudah mengenalnya. Jadi dia sudah memiliki modal sosial untuk maju,” kata Lili.
Menurut dia, Heru juga dikenal baik oleh organisasi masyarakat (ormas), lembaga swadaya masyarakat (LSM), jaringan pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK), dan lain-lain.
Dengan begitu, wajar saja jika Heru dilirik oleh partai politik untuk ikut kontestasi politik di Jakarta.
Selain modal sosial, Lili mengatakan, sebagai petahana, Heru tentu menguasai sumber daya di birokrasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta.
Hal tersebut dinilai akan menguntungkan Heru jika maju dalam Pilkada Jakarta pada November 2024.
Baca juga: Demokrat Usulkan Heru Budi di Pilkada Jakarta, Pengamat: Tampaknya Belum Ada Kader Internal yang Pas
Namun, Lili mengatakan, persoalan utama Heru andai diusung dalam Pilkada adalah citra yang dia miliki selama menjabat sebagai Pj Gubernur Jakarta.
“Jalannya adalah apakah selama dia menjabat Pj Gubernur Jakarta memiliki citra yang baik?” kata Lili.
Merujuk hasil survei berbagai lembaga, Lili mengatakan, popularitas dan elektabilitas eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan di Jakarta masih yang tertinggi dibandingkan kandidat lainnya.