Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darmaningtyas: Tarif Angkutan Umum Jakarta Idealnya Rp 3.000

Kompas.com - 25/06/2013, 11:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Idealnya, tarif angkutan di Jakarta dinaikkan dari Rp 2.000 menjadi Rp 3.000. Salah satu pertimbangannya adalah sebelum harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik, tarif angkutan di Yogyakarta sudah Rp 2.500. Padahal, biaya hidup di Yogyakarta lebih rendah dari Jakarta.

Demikian pandangan pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Darmaningtyas, yang tertuang dalam siaran persnya, Selasa (25/6/2013), berkaitan dengan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menaikkan tarif angkutan, mengakomodasi tuntutan Organda DKI Jakarta.

"Tarif Rp 2.000 di Jakarta tidak layak karena di Yogya yang biaya hidupnya lebih murah saja sudah RP 2.500. Jadi bila sekarang naik jadi Rp 2.500, itu sama dengan tarif di Yogya sebelum kenaikan harga BBM," ujar pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Darmaningtyas, dalam siaran pers, Selasa (25/6/2013).

"Tarif murah memang menyenangkan konsumen, tapi awak angkutan susah. Penumpang juga harus diedukasi, tidak selalu dibela. SK Gubernur perlu segera dibuat agar awak angkutan tidak terus jadi korban. Tarif Rp 3.000 adalah tarif yang ideal," tegas Darmaningtyas.

Organda DKI Jakarta menuntut Pemprov DKI Jakarta menaikkan tarif angkutan umum karena biaya operasional mengalami peningkatan, setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, pada Sabtu (22/6/2013). Ketua Organda DKI Jakarta Sudirman meminta Pemprov DKI Jakarta menaikkan tarif angkutan 30 persen.

Darmaningtyas mengingatkan pengelola angkutan umum untuk mengimbangi tuntutan mereka dengan kesiapan memperbaiki layanan.

"Selama ini, ketika tarif kopaja/metromini/bus reguler Rp 2.000, saya selalu bayar Rp 3.000, bukan karena kelebihan duit, tapi karena itu tarif yang ekonomis di Jakarta. Tarif Rp 3.000 itu pas untuk semua. Selama ini penumpang bayar Rp 2.000, tapi kasih pengamen atau pengemis Rp 500-1.000," tambah Darmaningtyas.

Pemprov DKI Jakarta sendiri akan bertemu dengan Organda DKI Jakarta untuk membicarakan tarif baru pada Selasa (25/6/2013). Namun, sejumlah angkutan telah menaikkan tarif dari Rp 2.000 menjadi Rp 3.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com