Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub DKI Terkendala Awasi Pelayanan Angkot

Kompas.com - 28/06/2013, 15:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — DPRD DKI mempertanyakan kompensasi yang didapat masyarakat terkait kenaikan tarif angkutan perkotaan. Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono, pengusaha angkutan yang tidak bergabung dalam satu wadah menjadi kendala pengawasan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

"Operator yang kami sarankan harus punya pull atau depo, untuk menghindari sopir tembak. Sekarang masalahnya, mereka ini tidak punya pull," kata Pristono di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (28/6/2013).

Pristono mengatakan, hal itu yang menjadi kesulitan pihaknya untuk melakukan pengawasan. Selain itu, banyak angkutan yang kepemilikannya ada pada perorangan.

"Banyak (perorangan). Kita upayakan supaya mereka punya pull sehingga bisa diperiksa kendaraannya," ujar Pristono.

Meski demikian, Pristono mengatakan pihaknya akan mengupayakan perbaikan layanan. "Pasti usulan akan kami laksanakan untuk perbaikan pelayanan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

    Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

    Megapolitan
    FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

    FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

    Megapolitan
    Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

    Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

    Megapolitan
    Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

    Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

    Megapolitan
    Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

    Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

    Megapolitan
    Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

    Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

    Megapolitan
    Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

    Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

    Megapolitan
    Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

    Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

    Megapolitan
    Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

    Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

    Megapolitan
    Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

    Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

    Megapolitan
    Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

    Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

    Megapolitan
    Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

    Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

    Megapolitan
    Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

    Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

    Megapolitan
    Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

    Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

    Megapolitan
    Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

    Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com