Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengerjaan MRT Telat, Dana Hibah untuk DKI Berkurang Rp 2 Triliun

Kompas.com - 03/07/2013, 14:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dana hibah pembangunan transportasi massal berbasis rel, Mass Rapid Transit (MRT), dari pemerintah pusat kepada Pemerintah Provinsi DKI berkurang. Hal itu akibat pengerjaan konstruksi fisik MRT yang terlambat dilaksanakan.

Berdasarkan perjanjian awal, konstruksi fisik MRT harus dilaksanakan pada awal 2013. Seiring dengan tarik ulur dan perkembangannya, pelaksanaan konstruksi fisik baru dikerjakan pada Oktober 2013.

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Endang Widjajanti mengatakan, awalnya pemerintah pusat memberikan dana hibah sebesar Rp 3,7 triliun dengan catatan pembangunan konstruksi fisik dapat dilakukan pada awal 2013. Namun, karena penandatanganan kontrak kerja sama dengan dua konsorsium pemenang lelang tiga paket fisik bawah tanah baru dilakukan Juni lalu dan pembangunan baru akan dilaksanakan pada Oktober mendatang, dana hibah berkurang menjadi Rp 1,7 triliun.

"Jadi memang direncanakan waktu itu ada hibah dari pusat Rp 3,7 triliun dengan catatan awal tahun ini sudah dimulai pengerjaan pembangunan konstruksinya. Namun, karena sampai sekarang belum berjalan, tagihannya menjadi Rp 1,7 triliun," kata Endang, di Balaikota Jakarta, Rabu (3/7/2013).

Jumlah dana hibah tersebut akan terus berkurang apabila belum ada pengerjaan pembangunan dari PT MRT Jakarta. Sebab, dana hibah tersebut masih direncanakan saja dan belum tentu cair.

Pemprov DKI akan mendapat dana hibah itu melalui sistem reimburse dalam pembayarannya. Selain itu, Pemprov DKI juga akan memberikan dana penyertaan modal pemerintah (PMP) untuk kelangsungan operasional PT MRT Jakarta. Namun, PMP yang dianggarkan dalam APBD DKI 2013 sebesar Rp 31 miliar. Padahal, seharusnya PMP sebesar 10 persen dari dana hibah.

Artinya, besaran PMP seharusnya dapat mencapai Rp 370 miliar. Oleh karena itu, katanya, kekurangan dana PMP itu akan dianggarkan kembali dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2013 dan diusulkan ke dalam Anggaran Belanja Tambahan (ABT). DKI akan mengusulkan sebesar 10 persen dari dana hibah yang telah dikurangi dari sebelumnya, yaitu Rp 1,7 triliun.

"Sekarang kami akan usulkan 10 persen dari dana hibah yang sudah dikurangi, yaitu Rp 1,7 triliun. Berarti PMP-nya sebesar Rp 170 miliar dan akan kami masukkan di ABT APBD-P 2013. Dana itu untuk biaya operasional PT MRT Jakarta," kata Endang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

    Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

    Megapolitan
    Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

    Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

    Megapolitan
    PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

    PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

    Megapolitan
    Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

    Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

    Megapolitan
    Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

    Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

    Megapolitan
    Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

    Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

    Megapolitan
    Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

    Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

    Megapolitan
    Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

    Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

    Megapolitan
    Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

    Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

    Megapolitan
    Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

    Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

    Megapolitan
    Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

    Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

    Megapolitan
    Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

    Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

    Megapolitan
    Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

    Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

    Megapolitan
    Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

    Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

    Megapolitan
    Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

    Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com