Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot Keberatan Bersinggungan dengan Bus Sekolah

Kompas.com - 12/07/2013, 11:01 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang tahun ajaran baru yang dimulai 15 Juli 2013, Unit Pengelola Bus Sekolah DKI Jakarta menyiapkan lima trayek bus sekolah. Namun, salah satu trayek masih bermasalah karena bersinggungan dengan angkutan kota (angkot).

Kepala UP Bus Sekolah DKI Jakarta Nurhayati Sinaga mengatakan, trayek bus sekolah yang bermasalah karena ada keberatan dari sopir angkot. Trayek yang bersinggungan, kata dia, beberapa di antaranya dari angkutan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) yang melintas di kawasan Rorotan dan Marunda.

"Meski demikian, kami terus melakukan pembicaraan dengan mereka. Masih tahap negosiasi," kata Nurhayati di Jakarta, Kamis (11/7/2013).

Nurhayati mengatakan, pihaknya sudah mengajak bicara pengelola angkot itu. Dia berharap nantinya bus sekolah tersebut bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Secara umum bus sekolah itu akan dioperasikan berbarengan dengan masuknya anak-anak sekolah. Hal ini juga telah diuji coba sejak 17 Juni 2013. "Bus sekolah yang kami gunakan adalah yang jenis mikro dengan kapasitas 20 tempat duduk," terangnya.

Dari uji coba tersebut, satu trayek bus sekolah yang menghubungkan Pulogebang (Jakarta Timur) dan kawasan Rorotan dan Marunda (Jakarta Utara) bersinggungan dengan KWK 05 trayek Tanjung Priok-Bulakturi. Selain itu, KWK 02 trayek Semper-Rorotan.

Untuk melayani seluruh trayek, kata Nurhayati, UP Bus Sekolah DKI Jakarta mengoperasikan sebanyak 29 bus sekolah. "Satu bus lagi disiapkan untuk cadangan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com