Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi "Gerah" Lihat Troli dan Gerobak di Tanah Abang

Kompas.com - 12/07/2013, 12:13 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Keberadaan gerobak dorong dan troli yang lalu lalang di Pasar Tanah Abang membuat "gerah" Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Hal itu, menurut dia, ikut berperan membuat kawasan di Jakarta Pusat itu macet.

Itulah yang membuat Pemprov DKI menyegel 25 kantor ekspedisi di kawasan Tanah Abang dan akan menyusul 43 kantor ekspedisi lainnya yang diduga berdiri tanpa izin pembangunan.

"Coba dilihat di lapangan, orang dorong gerobak dan troli ke sana ke mari, itu sangat mengganggu lalu lintas. Jangan dipandang sepele hal itu karena mobilisasi troli dan gerobak-gerobak itu mengganggu juga," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Jumat (12/7/2013).

Sementara untuk proses penataan pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tanah Abang, ia menargetkan penataan selesai sebelum Lebaran. Ia mengakui kalau permasalahan penataan PKL itu merupakan hal yang sulit untuk direalisasikan. Namun, ia meyakini kawasan Tanah Abang akan lebih rapi seperti Pasar Minggu yang sebelumnya telah tertata.

Di samping itu, mantan Wali Kota Surakarta itu mengaku tak menemukan banyak gesekan di lapangan saat Dinas Perhubungan DKI dan Satpol PP DKI menata PKL. "Saya sama Satpol PP masih menekankan komunikasi. Nanti ditunggulah, barang enam bulan atau setahun, semuanya sudah benar-benar rapi. Tidak hanya di Tanah Abang dan Pasar Minggu saja," kata Jokowi.

Ia pun tak mempermasalahkan terkait relokasi PKL masuk ke dalam Blok G Tanah Abang. Apabila PKL itu memiliki KTP DKI, maka mereka akan diprioritaskan direlokasi ke dalam pasar. Apabila ruang di dalam pasar masih tersedia, maka ruang tersebut akan diundi untuk PKL dengan KTP non-DKI.

Rencananya, Pemprov DKI Jakarta akan mempercepat penataan PKL Tanah Abang, Pasar Minggu, dan Jatinegara. Dengan masuknya para PKL ke dalam pasar, Jokowi meyakini hal tersebut dapat meminimalisasi kemacetan di wilayah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com