Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Siswa Keberatan SMPN 14 Jadi Lokbin PKL

Kompas.com - 15/07/2013, 15:23 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian orangtua siswa yang anaknya bersekolah di SMPN 14, Jatinegara, Jakarta Timur, menolak rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalihfungsikan bangunan sekolah menjadi lokasi binaan PKL. Mereka khawatir lokasi sekolah baru yang ditentukan jauh dari tempat tinggal mereka.

"Udah enak deket di sini, jangan dipindah-pindah lagi," kata Yuli (55), orangtua murid yang anaknya duduk di bangku kelas VII A, Senin (15/7/2013).

Namun, jika memang pemindahan sekolah tidak bisa ditawar lagi, dia berharap lokasi sekolah yang baru tidak jauh dari tempat tinggalnya. "Kalau memang harus dipindah, kalau bisa yang lebih deket dengan Matraman," ujar Yuli.

Kesih (47), warga Gang Kohen, Jatinegara, Jakarta Timur, yang dua anaknya duduk di bangku kelas I dan III SD 03, juga berharap sama. Sebab, dia tidak perlu mengeluarkan biaya tranportasi untuk anaknya sekolah.

"Kita milih sekolah di sini karena emang deket (rumah). Saya enggak mau kalau pindah, udah enak di sini karena ke sini enak enggak ngongkos. Dari rumah (anak) jalan kaki," ujarnya.

Josea Axeleo (12), siswa SD Kelas VI B, mengatakan, dia menerima saja bila hal itu jadi dilakukan. Meski demikian, ia tetap berharap sebaiknya lokasi tempatnya bersekolah itu tidak dipindahkan.

"Enggak apa-apa dipindahin, tapi kalau bisa jangan. Udah enak di sini," katanya.

SMPN 14 memiliki kegiatan waktu belajar mengajar pada pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.10 WIB. Ada 423 murid SMP dengan 23 tenaga pengajar yang terdiri dari 18 orang PNS dan lima orang honorer. Setelahnya, bangunan itu digunakan secara bergantian oleh SD 03 pada pukul 12.10 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB dengan jumlah murid 361 orang. Luas area sekolah 1.950 meter persegi.

Rencana pemindahan sekolah tersebut sudah diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi. Menurutnya, gedung SMP Negeri 14 yang berlokasi di dekat Pasar Grosir Jatinegara (PGJ), Jakarta Timur, itu akan dialihfungsikan menjadi tempat relokasi PKL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com