Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Tanah Abang: Pembeli Senangnya Dimanjakan

Kompas.com - 16/07/2013, 16:33 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang kaki lima (PKL) Pasar Tanah Abang tidak mau hanya mereka yang disalahkan sebagai penyebab kemacetan di kawasan tersebut. Sebab, pembeli pun maunya dimanjakan.

Tri, seorang pedagang celana yang sudah berdagang selama 10 tahun, menceritakan bagaimana manjanya pembeli. Menurutnya, pembeli enggan masuk ke dalam pasar. Bahkan, ada yang membeli tanpa mau turun dari atas motornya. Biasanya, mereka adalah pembeli eceran.

"Banyak yang beli langsung dari motor. Enggak pake turun. Langsung pilih aja," kata Tri saat dijumpai Kompas.com di lapaknya, Jakarta, Selasa (16/7/2013).

Menurut Tri, pembeli pada dasarnya malas mencari parkiran yang memang minim. Makanya, mereka cenderung enggan masuk pasar.

Hal ini yang kemudian dipelajari oleh para pedagang. Dahulu, kata Tri, tidak ada pedagang yang menjajakan dagangannya di tengah jalan. Namun, seiring semakin banyaknya pembeli yang manja, bukan hanya bahu jalan yang digunakan untuk berjualan, pembatas jalan pun digunakan.

Hal senada juga dituturkan Akmadi (40). Menurutnya, pembeli suka yang instan. "Enggak pakai susah-susah, dari motor langsung minta, Bang satu," ujar Akmadi.

Karena kebiasaan pembeli itu, para pedagang yang berada di jalan enggan masuk ke pasar, apalagi Blok G yang terkenal sepi. Mereka khawatir akan turun omzet, seperti yang terjadi pada tahun 2005.

Ujung-ujungnya, jalan di kawasan Pasar Tanah Abang menjadi macet panjang. Oleh karena itu, Akmadi berharap Pemprov DKI tidak hanya membenahi PKL, tetapi juga semuanya.

"Dampak sosial itu banyak kalau mau dibenahi, enggak cuma pedagang, tapi semuanya," ujar Akmadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com