Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jakbar, Kawasan Tamansari Paling Rawan PKL dan Parkir Liar

Kompas.com - 20/07/2013, 17:26 WIB
Windoro Adi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Kecamatan Tamansari menjadi kawasan paling rawan tindakan okupasi bahu jalan yang dilakukan para pedagang kaki lima dan para petugas parkir di Jakarta Barat.

Separuh bahu Jalan Bustru di kawasan Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat (Jakbar), misalnya, telah menjadi lahan parkir sepeda motor. Hal itu mengakibatkan kemacetan lalu lintas di salah satu jalan nadi perdagangan di kawasan Glodok tersebut. Roda bisnis pun terhambat.

GOOGLE MAPS Peta kawasan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat.


Dalam pengamatan Kompas pada Sabtu (20/7) pagi hingga siang, bahu jalan yang dijadikan lahan parkir sepeda motor tersebut memanjang dari sebelah Mapolsek Tamansari hingga ujung Pertokoan Glodok Jaya. Puluhan sepeda motor diparkir sampai tiga deret. Padahal lahan parkir di dalam kompleks Pertokoan Glodok Jaya masih tersedia, seperti tampak saat Kompas menyisir lahan parkir di kompleks tersebut.

Camat Tamansari Paris Limbong mengatakan, para pengendara sepeda motor enggan masuk dan parkir di kompleks pertokoan karena biayanya lebih mahal. Tetapi sepengamatan Kompas, biaya parkir di dalam kompleks memenuhi aturan main yang ada. Di dalam kompleks, pengendara sepeda motor tidak ditarik lagi biaya juru parkir, seperti yang terjadi di kompleks Blok M Square, Melawai, Jakarta Selatan.

Di seberang Mapolsek Tamansari, di luar Hotel Sun City, juga tampak puluhan sepeda motor terparkir di bahu jalan. Padahal, tepat di atas lahan parkir tersebut terpasang rambu larangan parkir yang jelas terlihat. Lalu lintas pun rawan macet karena tempat parkir tersebut berada di persimpangan jalan.

Jalan Bustru yang sesuai rambu lalu lintas seharusnya hanya satu arah menuju Jalan Hayam Wuruk, hari itu seperti hari-hari sebelumnya, dilintasi puluhan sepeda motor dari arah berlawanan. Lalu lintas semakin macet karena kegiatan bongkar muat truk-truk boks maupun sepeda motor.

Hak pejalan kakipun terlupakan sebab seluruh jalur pedestrian diokupasi para pedagang kaki lima (PKL) dan puluhan sepeda motor yang parkir. Hal serupa tampak di mulut Jalan Labu, di sebelah Jalan Bustru, di sisi Hotel Jayakarta. Sepertiga bahu jalan diokupasi puluhan sepeda motor yang parkir hingga dua deret.

Pada hari itu, sebagian ruas jalan di kolong jembatan Glodok sudah diamankan dan dijaga oleh polisi pamong praja. Arus lalu lintas di ruas Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Gajahmada pun menjadi sedikit lancar. Meski demikian, kawasan Pancoran kembali semrawut oleh parkir kendaraan roda dua dan roda empat. Keadaan itu sudah jauh berbeda dibanding saat Fadjar Panjaitan masih menjadi Wali Kota Jakbar (2004-2008).

Kemacetan lalu lintas di kawasan perdagangan Asemka, terutama di sekitar kolong Jembatan Asemka, seperti tampak siang kemarin, jauh lebih buruk karena kegiatan parkir liar dan PKL. Sejumlah tempat yang rawan macet oleh parkir kendaraan dan PKL tersebut berada di wilayah Kecamatan dan Polsek Tamansari.

Menanggapi hal itu, Limbong mengatakan, ia telah berkoordinasi dengan Kepala Polsek Tamansari Komisaris Vivid Adi untuk menertibkan lahan parkir dan PKL agar tidak mengganggu jalan nadi perdagangan di kawasan tersebut.

"Kami pihak kecamatan dan polsek sedang memetakan mana saja kawasan rawan macet karena PKL dan kegiatan parkir. Rencananya, penertiban akan dilakukan setelah Lebaran," kata Limbong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com