Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Sebar Spanduk Kesulitan Hidup di Jakarta

Kompas.com - 31/07/2013, 11:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagai upaya menekan urbanisasi pascahari raya Idul Fitri 1434 Hijriah, Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI menyebar spanduk yang berisi kesulitan-kesulitan hidup di Jakarta di beberapa titik. Kepala Disdukcapil DKI Purba Hutapea mengatakan spanduk itu akan tersebar di lima wilayah Ibu Kota.

"Kami akan sosialisasikan susahnya hidup di Jakarta dalam bentuk brosur, leaflet, dan spanduk," kata Purba, di Balaikota Jakarta, Rabu (31/7/2013).

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada warga daerah untuk tidak mengadu nasib di Jakarta apabila tidak memiliki keahlian. Adapun spanduk yang telah dipersiapkan Disdukcapil DKI, seperti bertuliskan "Jakarta Sudah Padat, Lebih Baik Membangun dan Memajukan Desa Tercinta" dan "Terima Kasih Untuk Tidak Mengajak Pendatang Baru ke Jakarta".

Sementara untuk penyebaran leaflet dan brosur, kata Purba, akan digambarkan bagaimana kerasnya kehidupan di Jakarta bagi kaum urban yang tidak memiliki keterampilan maupun keahlian. Kehadiran para pendatang itu hanya berdampak pada semakin padatnya penduduk Ibu Kota sehingga menimbulkan kemacetan.

Selain itu, kehadiran mereka juga dapat menyebabkan timbulnya kembali Pedagang Kaki Lima (PKL) dan bangunan ilegal di atas lahan negara. "Di dalam leaflet itu juga nanti dilampirkan mekanisme pelayanan pendaftaran penduduk. Misalnya, persyaratan permohonan KTP, KK, Surat Keterangan Pindah, dan sebagainya," kata Purba.

Spanduk itu akan disebar di beberapa titik strategis, seperti kantor kelurahan, kantor kecamatan, terminal, dan stasiun. Sementara untuk leaflet akan disebar dan disosialisasikan di tiap kelurahan.

Untuk menekan urbanisasi, mulai tahun ini, DKI tidak akan melakukan operasi yustisi kependudukan (OYK). Tahun ini DKI hanya akan melakukan operasi pembinaan kependudukan saja.

Berbeda dengan OYK, dalam bina kependudukan ini tidak dilibatkan jaksa, hakim, dan kepolisian. Bina kependudukan juga bisa dilakukan rutin oleh dinas dan suku dinas, bekerja sama dengan RT/RW, serta lurah setempat. Program bina kependudukan itu DKI hanya melakukan sosialisasi agar masyarakat menaati administrasi kependudukan. Apabila warga pendatang mau berdomisili menjadi warga tetap, harus mengikuti aturan kependudukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com