Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jakpus Bantah Blok G Dikuasai PKL Non-Tanah Abang

Kompas.com - 05/08/2013, 17:13 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah menampik anggapan bahwa pendaftar Pasar Blok G Tanah Abang didominasi pedagang kaki lima (PKL) dari luar Tanah Abang. Menurut dia, dari sekitar 961 PKL yang telah mendaftar untuk pindah ke Pasar Blok G, sebagian besar adalah warga DKI dan berdagang di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Saya pikir anggapan itu terlalu mengada-ada ya," kata Saefullah saat ditemui di kantor Badan Amil Zakat Nasional, Jakarta, Senin (5/8/2013).

Saefullah mengatakan, saat ini Pasar Blok G sudah layak dipakai untuk tempat berdagang. Sambil menunggu PKL untuk direlokasi, ribuan lapak di sana telah dirapikan. Selain itu, fasilitas pendukung lain, seperti toilet, tangga, dan jembatan penghubung Blok G dan Blok F sedang diperbaiki.

Untuk melakukan sosialisasi terhadap penertiban dan penataan PKL di kawasan itu, Saefullah menggelar buka puasa bersama PKL dan tokoh-tokoh Tanah Abang di Masjid Al Makmur di Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta Pusat, Senin sore ini. Langkah buka puasa itu dilakukan sebagai langkah pendekatan persuasif kepada PKL Tanah Abang. Langkah itu juga dilakukan untuk meminta dukungan kepada para tokoh Tanah Abang untuk membantu kelancaran program penertiban PKL Tanah Abang.

"Kita silaturahim bersama mereka yang juga warga kami dan mengingatkan mereka atas pernyataan yang sudah dituangkan resmi melalui surat pernyataan diatas meterai," kata Saefullah.

Ada delapan orang yang mewakili kelompok masing-masing dan membuat surat pernyataan. Isi surat pernyataan itu adalah PKL bersedia dengan sukarela meninggalkan tempat berdagangnya di pinggir jalan. PKL juga bersedia tidak berdagang di pinggir jalan setelah Lebaran dan bersedia untuk direlokasi ke Pasar Blok G. Surat pernyataan itulah yang menjadi pegangan Saefullah untuk melakukan relokasi PKL di kawasan Tanah Abang.

Kawasan yang ditertibkan dari PKL itu mulai sebelum Masjid Al Makmur di Jalan Mas Mansyur hingga ke Stasiun Tanah Abang.

Setelah penutupan pendaftaran PKL yang mau direlokasi ke Blok G Tanah Abang pada Jumat (2/8/2013) lalu, sebanyak 961 PKL telah terdaftar mau direlokasi ke Blok G. Dari jumlah itu, sebanyak 470 PKL memiliki KTP Jakarta, 313 PKL tak ber-KTP DKI, dan 178 PKL sisanya mendaftar melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com