Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Buat "Public Hearing" untuk Program Revitalisasi Ragunan

Kompas.com - 23/08/2013, 16:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuat public hearing terkait pelaksanaan program revitalisasi Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, public hearing itu akan dilaksanakan pada 3 Oktober 2013.

"Tanggal 3 Oktober, kita akan buat semacam public hearing dan kita ingin tahu, akan dibawa ke mana Ragunan ini, apakah taman atau binatangnya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (23/8/2013).

Basuki mengharapkan, Ragunan menjadi taman margasatwa milik bersama. Sebagai kebun binatang terbesar kedua di dunia setelah kebun binatang di Canada, kata Basuki, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ingin menjadikan TM Ragunan sebagai kebun binatang berkelas dunia. Untuk mewujudkan kebun binatang kelas dunia itu, Pemprov DKI masih mengkaji apakah tiket masuk ke TM Ragunan dinaikkan dari harga sebelumnya atau tetap seharga Rp 4.000. Menurut Basuki, Washington DC di Amerika Serikat juga memiliki kebun binatang sekelas dunia, tetapi bebas biaya masuk. Adapun Kebun Binatang Surabaya menarik harga Rp 20.000 untuk tiket masuk.

"Nah, itu bisa kita bikin apakah mau harga satu bungkus rokok atau setengah bungkus rokok," kata Basuki.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan harga tiket masuk Taman Margasatwa Ragunan Jakarta akan naik. Namun, dia belum bisa memastikan berapa biaya masuk yang ideal.

Jokowi menilai harga tiket Ragunan tergolong murah dibanding kebun binatang lain. Dengan naiknya harga tiket Ragunan, kata Jokowi, pengelola juga melakukan upaya revitalisasi. Sejumlah rencana perbaikan, baik soal fasilitas maupun kesejahteraan pegawai, akan dilakukan oleh pengelola Ragunan.

Ketua Dewan Pengawas Taman Margasatwa Ragunan Jakarta Hashim Djojohadikusumo berencana merevitalisasi Taman Margasatwa Ragunan. Proses revitalisasi yang dimulai Oktober 2013 mendatang itu diupayakan melibatkan unsur masyarakat, DPRD, dan lembaga swadaya masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com