Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdik DKI Larang Pelajar Berkendaraan ke Sekolah

Kompas.com - 11/09/2013, 20:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta segera mengirimkan surat imbauan kepada orangtua murid agar tidak membiarkan anaknya yang berusia di bawah 17 tahun membawa kendaraan ke sekolah.

Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Agus Suradika mengatakan, upaya tersebut terkait dengan kecelakaan maut yang melibatkan AQJ  alias Dul (13) —putra bungsu musisi Ahmad Dhani dan Maia Estianty— hingga menyebabkan enam orang tewas di Km 8+200 Tol Jagorawi, pada Minggu (9/9/2013) dini hari lalu.

"Sekarang kami sedang menyiapkan surat edaran, agar kepala sekolah melakukan sosialisasi. Kita berkirim surat kepada orangtua untuk ikut serta mengawasi anak-anaknya agar tidak membawa kendaraan ke sekolah," kata Agus, di Jakarta, Rabu (11/9/2013).

Dalam surat edaran tersebut, Dinas Pendidikan DKI meminta agar orangtua murid tidak mengizinkan anak usia di bawah 17 tahun yang belum memiliki SIM, menggunakan kendaraan ke sekolah.

Agus mengatakan dalam melakukan pengawasan, orangtua tak serta merta menyerahkan sepenuhnya kepada guru, tetapi harus ambil bagian secara total.

Untuk membatasi ruang pelajar agar tak membawa kendaraan pribadi, pihaknya tengah merumuskan agar sekolah tidak lagi menyediakan ruang parkir.

Agus berharap ke depan orangtualah yang mengantar anak-anaknya atau menggunakan kendaraan umum menuju sekolah. Bahkan, pihaknya menyarankan agar orangtua menyarankan anaknya untuk memanfaatkan bus sekolah yang telah disiapkan Pemprov DKI.

"Bus sekolah sudah disiapkan secara gratis. Siswa dapat memanfaatkannya," kata Agus.

Ke depannya, Dinas Pendidikan DKI akan meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mengubah atau menambah rute bus sekolah sehingga sekolah yang sebelumnya tidak dilintasi oleh angkutan umum bisa difasilitasi dengan bus sekolah.

Ia juga mengharapkan ratusan bus sedang yang segera tiba di Jakarta, sebagian dialokasikan sebagai bus khusus para pelajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com