Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Hambatan, Penyelesaian Pelebaran Jalan Arjuna Molor

Kompas.com - 20/09/2013, 18:37 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Akibat banyaknya hambatan, penyelesaian pelebaran Jalan Arjuna Selatan tahap I di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kemungkinan akan mundur. Selain banyak jaringan utilitas dan kemacetan lalu lintas, masih ada lahan yang belum dibebaskan.

"Juli mulai, akhir Oktober rencananya selesai. Mungkin akan mundur, terkait kendala-kendala tersebut," kata konsultan PT Tabar Prataman, Ediyus, saat ditemui di lokasi pelebaran jalan, Jumat (20/9/2013).

Edi menjelaskan, harusnya ada lahan selebar 18 meter untuk pelebaran jalan. Namun, karena masih ada sejumlah lahan yang belum dibebaskan, kontraktor baru mengerjakan 12-15 meter. Akibatnya, pengerjaan jalan sepanjang 1,5 kilometer itu baru dikerjakan 700 meter. Sisanya masih terkendala pembebasan lahan.

Selain itu, kontraktor harus memindahkan jaringan utilitas seperti tiang listrik maupun kabel-kabel dalam tanah. Kabel itu meliputi kabel serat optik dan kabel telepon. Ada juga jaringan pipa air bersih.

Kemacetan lalu lintas juga menjadi tantangan dalam pengerjaan proyek. Saat ini Jalan Arjuna Selatan hanya 6,5 meter, sehingga kendaraan pembawa material susah melewati jalan tersebut, khususnya pada pagi dan sore hari.

"Kendala jam pagi dan jam sore macet. Kendaraan berat susah lewat, pasokan material terhambat," kata Edi.

Pelebaran Jalan Arjuna Selatan dilakukan karena jalan yang ada saat ini seringkali menimbulkan kemacetan panjang di lokasi tersebut. Setelah dilebarkan, setiap jalur di jalan tersebut menjadi dua lajur seperti pada Jalan Perjuangan, Kebon Jeruk.

Pelebaran Jalan Arjuna Selatan tahap I dimulai dari flyover Jalan Panjang hingga jembatan penyeberangan orang (JPO) Kemanggisan Ilir. Total panjangnya sekitar 1,5 kilometer.

Adapun pelebaran tahap II akan dimulai setelah pelebaran tahap I selesai. Pada tahap ini, pelebaran akan dimulai dari JPO Kemanggisan Ilir hingga Kantor PT Pupuk Sriwidjaja, panjangnya sekitar 1 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com