Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Pengoperasian Transjakarta Malam Meleset

Kompas.com - 25/09/2013, 06:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengadaan dan pengoperasian bus angkutan malam hari (amari) transjakarta, yang akan beroperasi mulai dari pukul 23.00 WIB, meleset dari target awal.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, keterlambatan operasional transjakarta itu karena adanya keterlambatan pembelian bus. Oleh karena itu, pengoperasian transjakarta 24 jam harus menunggu hingga tahun depan.

"Harusnya November ini bisa jalan, tapi datangnya hanya 300 unit. Jadi, belum cukup diambil untuk dipakai sebagai angkutan malam hari," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (24/9/2013).

Jumlah tersebut, kata dia, tak memenuhi target pembelian unit transjakarta sebanyak 700 unit pada November ini. "Salah satu penyebab karena proses lelang tender yang memakan waktu," ujarnya.

Meski target tersebut belum tercapai, Basuki justru berencana untuk kembali menambah 400 unit transjakarta yang akan dimulai pada November 2013 mendatang. Penambahan unit transjakarta itu, lanjutnya, untuk mempersingkat waktu kedatangan antarbus dan mencegah jalur bus terisi kendaraan pribadi.

Berbeda dengan mekanisme pengadaan unit transjakarta yang sebelumnya menggunakan proses lelang tender, kali ini, Basuki lebih memilih untuk menambah unit bus melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP).

Melalui e-catalog LKPP, pengadaan bus akan lebih cepat dan tanpa melalui proses yang berbelit-belit. Apabila rencana penambahan unit transjakarta itu terpenuhi, menurut dia, Pemprov DKI akan dengan mudah untuk menarik 40 unit transjakarta yang sudah rusak untuk diperbaiki.

Setelah diperbaiki, 40 unit bus tersebut akan dijadikan transjakarta yang beroperasi pada malam hari. "Hanya saja, nanti jarak tunggunya berbeda antara pagi hingga siang hari dan malam hari. Kalau siang bisa 3-5 menit, kalau malam tiap 30 menit," jelasnya.

Ke depannya, Unit Pengelola (UP) Transjakarta akan mengelola pengoperasian bus amari transjakarta untuk tahap awal. Pemprov DKI juga akan menyerahkan pengelolaannya kepada pengusaha otobus lainnya. Apabila mereka setuju dengan perjanjian business to business (B to B), Pemprov DKI bersedia membayar dengan harga per kilometer sesuai hasil lelang.

Meleset dari target awal

Awal April lalu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemprov DKI akan berupaya mempercepat target perbaikan transjakarta yang lama dan rusak untuk segera dioperasikan pada malam hari, di atas pukul 23.00 WIB-05.00 WIB.

"Sekarang masih tunggu perbaikan. Kita target pokoknya Juni harus bisa jalan di hampir semua koridor," kata Basuki saat itu.

Beberapa halte pun, kata dia, juga telah dilengkapi dengan informasi waktu kedatangan bus serta lokasi bus sehingga penumpang bisa mengetahui berapa lama mereka harus menunggu.

Fasilitas di halte itu di antaranya ialah fasilitas global positioning system (GPS) sehingga para penumpang dapat membaca GPS itu dan dapat memprediksi kapan transjakarta tiba di halte itu.

Untuk mendukung realisasi rencana tersebut, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga akan menjamin keamanan transjakarta. Satpol PP akan diterjunkan untuk menjaga keamanan transjakarta.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com