Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah yang Digranat Punya Anak Buah Prabowo

Kompas.com - 27/09/2013, 15:10 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
— Rumah di Perumahan Taman Sari Bali View yang dilempari granat adalah milik Winston Pola (48), Direktur PT Kertas Nusantara. Adapun PT Kertas Nusantara diketahui milik Prabowo Subianto.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membenarkan hal itu. "Saya tahu Winston, dan pernah ketemu. PT Kertas Nusantara memang punya Pak Prabowo, dan Winston memang direktur di sana," katanya saat dihubungi Warta Kota, Jumat (27/9/2013) siang.

Fadli Zon yang dikenal sebagai tangan kanan Prabowo ini mengaku belum tahu secara rinci kejadian di rumah Winston, yang dilempari granat pada Jumat sekitar pukul 03.30 tadi. Karenanya, Fadli Zon enggan berandai-andai jika peristiwa tersebut dihubungkan dengan persaingan bisnis perusahaan milik Prabowo.

Sementara itu, akibat ledakan granat, kaca jendela rumah tersebut pecah, pintu rumah jebol, dan eternit rusak. Syukurnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kejadian ini tepat terjadi pada hari ulang tahun ke-45 Winston. Winston diketahui kelahiran Medan, pada 27 September 1968.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menuturkan, peristiwa itu berawal saat Winston pulang ke rumahnya sekira pukul 01.00. "Ia kemudian tidur," kata Rikwanto.

Sekitar pukul 03.30, Winston terbangun dan buang air kecil. Setelah itu Winston mendengar jendela kaca rumah pecah. Ia bahkan sempat berteriak, "Siapa?"

"Namun, tak lama kemudian ada suara ledakan dari ruang tamu," papar Rikwanto.

Winston pun turun dari lantai dua rumahnya dan mendapati ruang tamunya hancur berantakan, kaca jendela pecah, serta pintu kayu dan eternit rusak.

Rikwanto menuturkan, dari lokasi kejadian, polisi mengamankan pecahan granat, serpihan kaca dan kayu, serta menemukan pin granat. Dari barang bukti itu, polisi masih mendalami jenis granat yang digunakan pelaku. "Jenis granatnya manggis atau nanas masih kami dalami," kata Rikwanto.

Menurut Rikwanto, dari keterangan tetangga korban, Pangky Perkasa, yang rumahnya berada di seberang rumah Winston, diketahui pelaku berjumlah dua orang dan menggunakan sepeda motor. Kedua pelaku mengenakan jaket dan helm.

"Saksi tidak jelas mengenali pelaku. Profil pelaku masih kami dalami dan telusuri," kata Rikwanto.

Menurut Rikwanto, di rumah Pangky yang berprofesi sebagai musisi itu juga terdapat lubang di kaca jendelanya. "Apakah lubang itu akibat ledakan granat di rumah Winston atau apa, masih diselidiki," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com