Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Fatmawati Dilebarkan, Pejalan Kaki Bersaing dengan Motor

Kompas.com - 04/10/2013, 10:42 WIB
Sonya Suswanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelebaran Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, untuk persiapan pembangunan mass rapid transit mengorbankan keberadaan jalur pedestrian. Sejumlah ruas trotoar di jalan itu diubah menjadi jalan beraspal. Pejalan kaki terpaksa berjalan di atas jalan raya.

Ninda (20), pegawai dari Rumah Interior Decor di Fatmawati mengatakan, ia merasa takut saat berjalan menyusuri jalan raya di depan rukonya. Ia terpaksa berhenti dan mengambil jarak ketika berpaspasan dengan sepeda motor di badan jalan.

"Jalan trotoar kan dijadiin jalan raya, jadi gak ada jalan lagi selain jalan di badan jalan. Pengendara motor tahulah, salip sana sini," ujarnya sambil berjalan kaki, Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (4/10/2013).

Ninda berjalan kaki karena metromini 610 jurusan Pondok Labu-Blok M yang ditumpanginya terjebak kemacetan parah. Namun, karena ada beberapa ruas jalan yang tak dilengkapi trotoar akibat proyek pelebaran jalan. Pantauan Kompas.com, Jumat pagi, fasilitas trotoar terdapat di depan sejumlah kompleks ruko. Bangunan-bangunan yang diberi pagar dan dibatasi selokan tanpa penutup tak menyisakan jalur pedestrian.

Para pedagang di pinggir Jalan Fatmawati mengatakan, kondisi jalan hari ini lebih ramai dibandingkan hari kerja lain. Pengendara motor yang melintasi Jalan Fatmawati memenuhi sepertiga jalur pada jalan yang telah dilebarkan. Kerap pula dijumpai pengendara sepeda motor menggunakan trotoar saat terjadi kecametan.

Selain tidak adanya jalan untuk pedestrian, lokasi pelebaran yang belum selesai dianggap meresahkan pengguna jalan. Jalan di depan ITC fatmawati, misalnya, terdapat kerikil untuk dasar aspal. Warga yang melintas menggunakan motor memperlambat lajunya untuk menghindari risiko jatuh.

"Banyak kerikil serem juga, rawan jatuh lah," ujar Ninik (25) saat mengendarai sepeda motor menuju Jalan Wijaya.

Ia mengatakan, pekan kemarin kondisi lalu lintas di jalan itu lebih parah daripada sekarang. Jalan yang dapat digunakan hanya sepertiga bagian sehingga lebarnya hanya cukup untuk satu mobil plus satu motor. Adapun sepertiga bagian lainnya masih berkerikil dan sisanya belum dapat digunakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com