Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Ingin Pelajar Berpotensi Nakal "Dididik" Jokowi

Kompas.com - 04/10/2013, 20:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk mencegah terjadinya perselisihan antarpelajar, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana memberikan penyuluhan kepada pelajar melalui tayangan edukatif. Mereka yang disasar adalah para pelajar yang berpotensi berperilaku nakal.

Basuki berencana mendudukkan pelajar-pelajar itu bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

"Makanya kita mau kumpulin, ketemu Pak Gubernur atau saya sama anak-anak yang punya potensi nakal. Kita duduk ngomong, kita tayangkan perbuatan-perbuatan apa yang tidak layak untuk dilakukan," kata Basuki saat ditemui wartawan di kantornya, Balaikota Jakarta, Jumat (4/10/2013) sore.

Cara seperti ini, menurutnya, juga pernah dilakukan mantan Wali Kota Surabaya Bambang DH untuk mengatasi masalah tawuran di Surabaya, Jawa Timur. "Ini juga masukan bekas Wali Kota Surabaya Pak Bambang. Kemarin pas datang ngobrol sama dia, di Surabaya juga ada berantem seperti itu," ujar Basuki.

Untuk itu, Basuki mengatakan tengah memikirkan untuk dapat mengumpulkan pelajar berpotensi nakal itu dengan jumlah sekitar 1.000-2.000 orang. Dengan mengajak Jokowi, Basuki berharap bisa dilakukan dialog bersama para pelajar tersebut.

"Pak Gubernur kan punya kelebihan untuk ngomong. Kalau saya malah tambah berantem nanti," ujar Basuki seraya tertawa.

Rencana penyuluhan ini dilontarkan Basuki setelah mengetahui adanya penyiraman air keras di bus PPD 213 saat melintas di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat pagi tadi. Diduga, pelakunya pelajar, melihat pakaian olahraga yang dikenakannya. Basuki menyerahkan kasus tersebut kepada pihak berwajib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com