Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPP PDIP Tampik Mega Kenalkan Prananda ke Publik untuk Dampingi Jokowi

Kompas.com - 06/10/2013, 16:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-Perjuangan Bidang Kepemudaan Maruarar Sirait menampik kebersamaan Joko Widodo, Megawati Soekarnoputri serta Prananda Prabowo saat makan di warteg di Pulomas, Jakarta Tmur adalah upaya pengenalan Prananda pada masyarakat terkait Pilpres RI pada 2014 yang akan datang.

"Biasa saja kok. Dari dulu memang begitu, suka pergi bersama-sama. Kalau Bu Mega ke Solo, suka makan bareng, biasa saja," ujar Maruarar di DPP PDIP, Jakarta, Minggu (6/10/2013) siang.

Pria yang akrab disapa Ara itu mengaku, partainya belum dapat mengumumkan, baik siapa calon Presiden RI 2014 mendatang, apalagi siapa pendampingnya. Berdasarkan Kongres PDI-Perjuangan di Bali, 2010 silam, penentuan siapa yang dicalonkan jadi presiden diserahkan ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekranoputri.

"Itu murni keputusan Ibu Mega. Beliau itu sangat cermat, karena keputusan ini bukan hanya keputusan PDIP saja, tapi seluruh bangsa," ujar Ara.

Seperti diketahui, nama Prananda digadang-gadang dipasangkan dengan Jokowi pada Pilpres 2014. Bersama nama putra tunggal dari suami pertama Megawati itu, tampil pula nama lain, Pramono Anung, Puan Maharani, Mahfud MD, Prabowo Subianto dan Pramono Edhie Wibowo.

Secara mengejutkan, Sabtu (5/10/2013) Jokowi, Megawati dan Prandanda tampil di depan publik. Ketiganya menyantap siang bersama di Warteg Ma'Djen di Pulomas, Jakarta Timur.

Hal itu menimbulkan spekulasi, bahwa PDIP benar sepertinya ingin mengusung Jokowi dan  Prananda sebagai pasangan di Pilpres 2013 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com