Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Akhirnya... Jadi Juga Jakarta Punya MRT"

Kompas.com - 10/10/2013, 13:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — "Akhirnya, jadi juga Jakarta kita punya MRT (mass rapid transit)," ucap Farhan, memandu acara peletakan batu pertama pembangunan megaproyek MRT di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2013) pagi.

Kalimat pembuka acara itu menggambarkan perjalanan panjang proyek transportasi DKI. Bayangkan saja, selama dua dekade lebih, MRT hanya berupa desain di meja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang tak kunjung mendapat respons.

Hari ini bisa dikatakan bersejarah bagi Ibu Kota. Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama ternyata sukses merealisasikan proyek dengan nilai triliunan rupiah tersebut.

"Selama 24 tahun warga Jakarta mimpi pengin punya MRT. Mungkin sekarang sudah banyak mimpinya yang hilang, harapan enggak dimulai-mulai. Tapi, alhamdulillah, pagi ini akan dimulai groundbreaking fisik pembangunan MRT," ujar Jokowi disambut tepuk tangan dari tamu undangan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT MRT Dono Boestami menceritakan berlika-likunya perjalanan proyek tersebut. "Tahap awal pembangunan memang sempat mundur dua tahun. Maka di awal kita percepat. Caranya, intensitas komunikasi kita tingkatkan, dengan pusat, Pemprov, dan DPRD," ujarnya.

Dono secara khusus mengapresiasi anggota DPRD DKI Jakarta karena telah menyetujui anggaran 15 miliar yen untuk pembangunan proyek tersebut. Tanpa wakil rakyat DKI, tidak mungkin percepatan MRT bisa dilaksanakan.

Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan juga menyambut baik pembangunan proyek transportasi yang mampu mengangkut 1.200 penumpang dalam sekali jalan itu. Menurutnya, karena manfaat yang besar bagi masyarakat, dia dan teman-teman Dewan menyetujui alokasi anggaran itu.

"Ini hebat. Total anggaran itu Rp 140 miliar, pinjaman itu 125 miliar yen dan APBD kita pakai 15 miliar yen. Artinya kita bisa gunakan kekuatan kita sendiri untuk bangun Jakarta," ujarnya.

Seusai beberapa sambutan, peresmian pembangunan pun dimulai. Jokowi, Dono, dan Ferrial menekan tombol sirene, tanda pembangunan dimulai. Suara raungan sirene itu pun langsung disambut oleh dentuman alat berat yang mengebor tanah. Setelah itu, tanah yang telah dibor akan diisi tiang-tiang beton agar tanahnya tidak longsor.

MRT Jakarta akan membentang dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI dengan jalur sepanjang 16 kilometer. MRT akan dibagi menjadi dua, yakni Lebak Bulus-Sisimangaraja menggunakan jalur layang (elevated), sedangkan Sisimangaraja-Bundaran HI menggunakan jalur bawah tanah atau underground.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com