Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Belum Terbebas dari Banjir

Kompas.com - 14/11/2013, 12:12 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tingginya curah hujan yang turun pada Rabu (13/11/2013) kemarin membuat beberapa kelurahan di Jakarta terendam banjir. Kepala Seksi Informatika Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Bambang Surya Putra mengatakan, selain berdampak pada 34 titik genangan, banjir juga menggenangi beberapa wilayah permukiman warga.

"Sampai pukul 08.00 pagi ini, tercatat ada 42 RT yang terdampak banjir," kata Bambang di Balaikota Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Ke-42 RT tersebut dalam tiga kecamatan, tiga kelurahan, dan 10 RW. Ada sebanyak 1.045 kepala keluarga (KK) dengan 2.770 jiwa yang terkena dampak banjir.

Area yang terdampak itu berada di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Adapun rincian wilayah Jakarta Timur yang terdampak banjir terdiri dari satu kecamatan (Jatinegara), satu kelurahan (Kampung Melayu), tujuh RW (01, 02, 03, 04, 05, 07, 08), 37 RT, 952 KK, 2.620 jiwa, dan tidak ada pengungsi. Sementara satu kecamatan (Kebayoran Lama dan Pesanggrahan) terendam banjir di Jakarta Selatan dengan dua kelurahan (Pondok Pinang dan Ulujami) yang terdiri dari tiga RW, lima RT, 93 KK dengan 150 jiwa.

Banjir di wilayah-wilayah tersebut menyebabkan sebanyak 50 warga menjadi pengungsi. "Yang masih bertahan ada 50 pengungsi karena rumahnya sedang dibersihkan. Mereka mengungsi di Gedung Sasana Krida," kata Bambang.

BPBD DKI pun telah membuka dapur umum. Sebanyak 100 bungkus nasi telah disalurkan untuk makan siang dan 400 bungkus nasi bungkus untuk makan malam. Bantuan tersebut disalurkan oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan. Bantuan lainnya berupa satu dus makanan pendamping ASI (MPASI) dari Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan.

Tim penanggulangan bencana, kata dia, terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Satpol PP, Babinsa, Sudinsos, Tagana, kelurahan, kecamatan, PMI, dan lain-lain.

"Sampai pagi ini sebagian wilayah sudah mulai surut. Warga mulai membersihkan rumahnya, namun masih tetap waspada," kata Bambang.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Bambang Musyawardhana mengimbau kepada warga Jakarta untuk waspada, baik pengguna jalan maupun warga yang tinggal di lokasi rawan banjir. Saluran drainase yang terhambat sampah mengakibatkan surutnya genangan di jalan-jalan lambat. Oleh karena itu, warga diharapkan untuk meningkatkan kepedulian lingkungan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat dan secara berkala melakukan kerja bakti dengan membersihkan saluran di lingkungannya masing-masing.

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tengah membuat 1.958 sumur resapan. Apabila semuanya selesai dikerjakan, ia percaya mampu mengurangi sekitar 20 persen genangan di 124 kelurahan rawan banjir.

Dari semua pompa-pompa banjir yang ada, kata dia, 80 persennya telah selesai dilakukan perawatan. Oleh karena itu, ketika curah hujan mencapai intensitas tertinggi pada Januari 2014, ia mengharapkan, seluruhnya dapat berfungsi secara maksimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com