Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Pulo Gunakan Perahu Gabus Lintasi Banjir

Kompas.com - 18/11/2013, 21:32 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, mendapat bantuan perahu berbahan gabus atau styrofoam sebagai alat transportasi tatkala banjir menerjang pemukiman mereka. Selain untuk mengangkut penumpang dewasa, perahu ini dimanfaatkan untuk mengantar anak yang hendak ke sekolah.

Ketua RT 03 RW 03 Kampung Pulo, Budi (40), mengatakan bahwa perahu gabus tersebut merupakan pemberian dari Kelurahan Kampung Melayu untuk warga setempat. "Baru dikasih satu tadi malam dari kelurahan," kata Budi, Senin (18/11/2013).

Ia mengatakan, pemberian serupa pernah diterima warga dua tahun lalu. Namun, saat itu warga mendapat bantuan tiga perahu terbuat dari galon. Kini kondisi ketiga perahu itu sudah tidak layak digunakan.

Menurut Budi, perahu semacam itu memang dibutuhkan warga setempat. Dengan ukuran panjang 2 dan lebar 1 meter, Budi menuturkan perahu gabus tersebut mampu mengangkut 4 orang warga dewasa dan 6 orang anak-anak. Dia berharap, pemerintah menambah bantuan perahu menjadi tiga buah. Jumlah itu diharapkan dapat melayani warga di wilayah RT 03 yang sebanyak 170 jiwa. "Supaya enggak nunggu-nunggu karena efektif bantu anak sekolah. Sejak diberikan semalam, tadi pagi pas banjir sudah digunakan," ujar Budi.

Perahu gabus tersebut tidak dapat digunakan untuk mengangkut motor. Sejak muncul informasi tentang akan datangnya banjir, warga sudah memindahkan kendaraan mereka ke tempat aman.

Hujan lokal dan air pasang

Budi mengatakan, antisipasi banjir akan diberitahukan kepada warga apabila ketinggian air di pintu air Katulampa, Bogor, Jawa Barat, meningkat lebih dari 50 cm. Ketinggian normal 30 cm. Adapun di pintu air Depok, antisipasi banjir akan diberlakukan di Kampung Pulo ketika air mencapai ketinggian di atas 150 cm, sementara normalnya 130 cm.

Menurut Budi, apabila hujan lokal mengguyur kawasan itu dan terjadi pasang air laut di utara Jakarat, maka area tersebut bakal tergenang air. "Kalau hujan lokal, lihatnya dari air laut pasang di Pasar Ikan Jakarta Utara. Keadaan pintu air di Pasar Ikan naik dan air laut sedang pasang, kita di sini juga antisipasi banjir," ujar Budi.

Wilayah Kampung Pulo mulai terendam banjir hingga ketinggian 1 meter pada Senin dini hari pukul 03.00 WIB. Warga di sana mengamankan kendaraan bermotor mereka, tetapi tidak ada yang mengungsi dari tempat tinggal mereka.

Banjir terparah pernah merendam kawasan ini pada awal 2007. Menurut Budi, banjir kala itu mencapai ketinggian 13 meter dari bibir Sungai Ciliwung dan 2 meter di atas jalan raya. Hampir seluruh warga mengungsi saat banjir besar kala itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com