Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kedua, Penertiban di Waduk Ria Rio Tidak Ada Pembongkaran

Kompas.com - 01/12/2013, 12:50 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Hari kedua penertiban di bantaran Waduk Ria Rio, Kayu Putih, Jakarta Timur, Minggu (1/12/2013) sudah tidak ada lagi pembongkaran rumah, hanya pengamanan pasca pembongkaran pada Sabtu (30/11/2013).

Kepala Satuan Pamong Praja Jakarta Timur, Syahdonan mengatakan sejauh ini penertiban dilakukan terhadap tempat tinggal 285 Kepala Keluarga. "Hari ini tahap pasca, menjaga lokasi, dan antisipasi warga yang mau pindah disediakan 13 truk," ujar Syahdonan di lokasi pembongkarn, Minggu (1/12/2013).

Syahdonan mengatakan, tidak ada perlawanan warga dalam pembongkaran itu. "Sudah sosialisasi 5 kali, terus surat peringatan, dan pemberitahuan terakhir sudah dari 3 hari yang lalu yaitu pada tanggal 27 November 2013," jelasnya.

Sementara itu, Romlah (46) salah satu warga yang masih bertahan di tenda pengungsian, mengaku dirinya belum mendapatkan surat peringatan. Romlah yang sehari-harinya berjualan nasi rames di bilangan Cempaka Mas, Jakarta Pusat menyayangkan tidak adanya surat pemberitahuan, karena bila memang ada ia juga akan cepat mencari kontrakan untuk dapat segera pindah.

"Kalau dikasih tahu seminggu sebelumnya, saya langsung pindah namanya juga tanah sengketa, tahu sendiri sekarang susah cari kontrakan," ujar Romlah yang merupakan warga Rt 05/ 05, Pedongkelan, Kayu Putih , Jakarta Timur.

Hal senada juga diungkapkan Taufiq (52). Ia sebenarnya sudah membayar uang muka kontrakan sejak bulan Juni, namun karena tidak kunjung digusur sehingga uang panjar yang ia bayarkan hangus begitu saja.

"Waktu isu mau digusur, saya langsung cari kontrakan, tapi enggak digusur-gusur, ya mending bertahan saja di rumah sendiri. Sekarang malah main digusur saja," ujarnya dengan nada kesal.

Pantauan Kompas.com pada Minggu pagi sudah tidak ada lagi bangunan yang dibongkar, hanya masih ada satu bangunan berwarna hijau kiri jalan raya, yang merupakan Posko salah satu ormas betawi (FBR) yang dimanfaatkan warga untuk mengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com