Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fans Tintin Dukung Pelestarian Menara Kemayoran

Kompas.com - 04/12/2013, 12:13 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com --
Komunitas penggemar komik Tintin di Indonesia terus menggalang dukungan untuk menyelamatkan eks menara lalu lintas di bekas bandar udara Kemayoran, Jakarta, yang terancam diruntuhkan.

Gambar menara bandar Kemayoran itu sendiri pernah menghiasi sejumlah halaman salah-satu seri album komik Tintin karya komikus asal Belgia, Georges Remi alias Herge, yang berjudul Penerbangan 714.

Namun demikian, Komunitas Tintin Indonesia (KTI) menyatakan alasan mereka menggalang dukungan menyelamatkan menara itu karena bangunan itu bersejarah.

"Kami berharap Menara Kemayoran benar-benar dilestarikan dan dijadikan cikal bakal Museum Kedirgantaraan Indonesia," demikian ajakan  KTI seperti dimuat situs Change.org.

Menurut KTI, menara ini penting dilestarikan karena tidak terpisahkan dari bandar udara tertua di Indonesia, Kemayoran, yang saat ini jejaknya tidak terlihat lagi.

"Bangunan itu amat terkait dengan sejarah perkembangan kota Jakarta dan juga sejarah penerbangan komersial pertama di Indonesia," kata KTI dalam berbagai rilisnya.

"Namun demikian nasibnya memprihatinkan, tak terurus dan nyaris runtuh," ujar mereka.

Cagar Budaya

Selain menggalang dukungan berupa petisi, menurut KTI, mereka juga melakukan kegiatan kerja bakti membersihkan bagian dalam menara tersebut.

Semenjak dinyatakan tidak layak pakai, pemerintah Indonesia telah menutup bandara Kemayoran dan mengalihkan lahannya untuk kompleks bisnis dan perkantoran.

Sebagian kecil bangunan bekas kompleks bandara Kemayoran masih tersisa, termasuk bekas menara lalu lintas udara (air traffic control) Bandar Kemayoran itu.

Namun belakangan bangunan itu terancam diruntuhkan, karena lokasinya akan dibangun kompleks pertokoan dan perkantoran.

Padahal, kata KTI, menara itu sudah ditetapkan sebagai benda cagar budaya. "Yaitu berdasarkan keputusan Gubernur DKI Jakarta No 475 Tahun 1993 yang ditandatangani Gubernur (saat itu) Surjadi Soedirdja," kata KTI dalam surat petisinya yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com