Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Dirut KAI, Basuki Pernah Janji Bangun Jalan Layang dan Terowongan

Kompas.com - 11/12/2013, 19:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, sebelum dilantik menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, ia pernah terlibat pembicaraan serius dengan Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan. Pembicaraan itu terkait kesepakatan antara Pemerintah Provinsi DKI dan PT KAI dalam melengkapi kebutuhan dan infrastruktur transportasi massal di Jakarta.

"Sebelum saya dilantik, Pak Gubernur sudah izinkan saya ketemu Pak Jonan dan menanyakan berapa lintasan yang harus kami (DKI) bereskan," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (11/12/2013).

Seusai bertemu dengan Jonan, Basuki bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo langsung menyanggupi permintaan Jonan untuk membangun 15 pelintasan sebidang antara rel dan jalan. Hanya saja, ketika akan dianggarkan dan mulai konsep rancang-bangun, Kementerian Perhubungan menyatakan akan membangun loopline untuk kereta layang.

Rencana dari pemerintah pusat itu menyebabkan persiapan pembangunan jalan layang atau terowongan itu dihentikan. Namun, setelah kecelakaan antara kereta komuter Serpong-Tanah Abang dan truk tangki di Bintaro, Senin (9/12/2013), Menteri Perhubungan EE Mangindaan justru menagih janji Pemprov DKI untuk membangun jalan layang dan terowongan tersebut.

Setelah pengkajian kembali oleh Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, akhirnya rencana pembangunan jalan layang dan terowongan akan direalisasikan dengan menggunakan anggaran tahun jamak atau multiyears. Pemprov DKI akan mulai membangun jalan layang dan terowongan itu di empat titik pelintasan kereta pada April 2014, yaitu di kawasan Bintaro, Permata Hijau, Semanan, dan Tanjung Barat.

Basuki tidak ingin mengaitkan pernyataan Mangindaan itu dengan isu politik jelang Pemilihan Presiden 2014. Menurut Basuki, yang terpenting saat ini adalah membereskan tugas yang telah diprogramkan. "Tanya Pak Jonan, benar enggak saya datang ke beliau sebelum saya dilantik. Saya menyanggupi permintaan beliau karena kita juga butuh kereta api," ujar Basuki.

Kepala Bidang Jembatan Dinas PU DKI Jakarta Indrastuty R Okita mengatakan, pada APBD 2013, Pemprov DKI Jakarta telah menganggarkan pembangunan 10 flyover dan underpass untuk mengurangi jumlah persimpangan sebidang dengan kereta api. Jumlah itu kemudian berkurang karena Kemenhub membuat program jalan lingkar layang (loopline elevated) untuk kereta api komuter Jabodetabek. Rencana itu mengubah rencana pembangunan jalan layang sehingga menjadi satu flyover saja.

Ada dua underpass yang dibatalkan dan setelah ditinjau lagi ternyata menjadi prioritas, antara lain di Jalan Kartini dan Cenderawasih. Dinas PU DKI masih melakukan proses lelang untuk pembangunan konstruksi teresbut. Dengan konsep design and build (rancang bangun), maka peserta tender diwajibkan merancang dan membangun jalan tersebut.

"Yang membuat perencanaan teknis langsung dilakukan oleh calon pelaksana program, bukan konsultan khusus dari Dinas PU," ujar Indrastuty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com