Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Penataan Kampung Bukit Duri Sesuai Ketentuan Kementerian PU

Kompas.com - 16/12/2013, 19:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, konsep penataan permukiman Kampung Susun Manusiawi yang diajukan warga di bantaran Sungai Ciliwung, tepatnya di Kecamatan Bukit Duri, Jakarta Selatan, harus sesuai dengan ketentuan Kementerian Pekerjaan Umum. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak memiliki kewenangan untuk menyetujui konsep tersebut selama masih tidak sesuai dengan ketentuan pemerintah pusat.

Jokowi mengapresiasi positif konsep penataan permukiman yang ditawarkan oleh warga tersebut. Namun, konsep itu tidak sesuai dengan aturan Kementerian Pekerjaan Umum, yakni terkait jarak antara rumah warga dan tepi sungai.

"Aturan Kementerian PU itu ndak boleh bangun rumah di tepian sungai dengan jarak yang diminta warga. Kalau aturan Kementerian PU bisa, ya kita iyakan saja," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin (16/12/2013).

Jokowi menyarankan kepada warga Bukit Duri untuk memberi desain baru Kampung Susun Manusiawi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pemprov DKI akan mengajukan desain permukiman itu kepada Kementerian PU. Jokowi berharap Kementerian PU menyetujuinya.

"Kalau Kementerian PU memberi lampu hijau, ya lebih bagus. Kita kan ndak sulit-sulit cari lahan lagi buat rusun. Apalagi ini solusinya ada langsung dari masyarakat, mereka yang tentukan," ujar Jokowi.

Sebanyak 250 keluarga di bantaran Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan, mengajukan desain penataan Kampung Susun Manusiawi kepada Jokowi. Namun, hingga saat ini, desain tersebut tak kunjung disetujui Gubernur. Konsep yang diajukan adalah pembuatan rumah tinggal setinggi 4-5 lantai dan menghadap ke sungai. Lebar sungai dari rumah dipertahankan hingga 35 meter. Namun, lebar jalan inspeksi antara sungai dan rumah dikurangi menjadi 5 meter. Pemerintah mengharapkan lebar jalan inspeksi itu sebesar 7,5 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com