Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Dalam Kota Terlalu Banyak Pintu

Kompas.com - 17/12/2013, 08:58 WIB

Ellen Takudung, Pengamat Transportasi UI

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana membuat hanya satu pintu untuk setiap ruas tol dalam kota amat masuk akal. Sebab, tol seharusnya memang seperti itu. Jalan Tol Dalam Kota itu masuk klasifikasi jalan arteri primer. Artinya, ya banyak akses untuk masuk.

Di Jakarta, tol dalam kota sudah terlalu banyak mengalami penambahan gerbang masuk dan keluar. Sebab, dengan penambahan jumlah gerbang, PT Jasa Marga makin banyak pemasukannya.

Dulu, gerbang tol di Semanggi itu hanya ada Semanggi 1 saja. Gerbang Tol Semanggi 2 baru belakangan ditambahkan.

Kemudian, beberapa ruas tol yang kemampuan jalan arterinya menampung mobil sudah banyak, bisa pula dikurangi jumlah pintu masuk-keluarnya.

Seperti di Tol Cawang-Priok. Di sana sudah ada jembatan layang Rawamangun yang sejajar dengan tol. Artinya, jalan arterinya sudah layak. Makanya tak perlu banyak gerbang tol di situ.

Tapi untuk menutup gerbang tol itu perlu pengkajian. Tak bisa sembarangan mengurangi jumlah pintu tol. Seperti di gerbang tol  di Tanjung Priok. Itu tak mungkin ditutup. Sebab itu akses ke pelabuhan.

Terkait kemacetan di dalam tol hari ini (kemarin) akibat penutupan beberapa pintu keluar tol, itu sebenarnya sudah sesuai tujuan. Soalnya, kan, jalan arterinya jadi lebih lancar.

Memang masih perlu beberapa evaluasi. Misalnya di gerbang tol itu harus dipasang petugas-petugas tiket yang sifatnya menjemput bola. Atau mendatangi kendaraan satu per satu sehingga pengemudi tak perlu lagi membayar di gerbang tol saja. (ote)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com