Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Masa, Binatang Mati di Ragunan Ditanyakan ke Saya

Kompas.com - 20/12/2013, 11:43 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Menanggapi isu matinya anak orangutan di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo enggan menanggapinya.

"Tanyakan dirutnya sana kenapa. Masa, dikit-dikit ada kelinci mati di Ragunan juga tanyakan ke saya," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi di Balaikota, Kamis (19/12/2013).

Jokowi mengatakan, beberapa pekan lalu dirinya sempat mengunjungi Taman Margasatwa Ragunan. Saat memantau, ia mengaku tidak menemui adanya permasalahan yang berarti di sana.

"Soalnya juga tidak kelihatan ada masalah. Saya melihat kemarin Minggu. Tanya saja ke sana," ucap Jokowi.

Sebelumnya diberitakan, seekor anak orangutan diketahui terlilit rantai yang biasa buat berayun di kandang orangutan di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), beberapa waktu lalu. Belum jelas, apakah anak orangutan tersebut tewas atau bisa diselamatkan.

Foto anak orangutan di Ragunan ini terpampang di grup terbuka Facebook untuk National Geographic Indonesia. Foto tersebut diunggah oleh Febio, seseorang yang melihat langsung kejadian tersebut pada Sabtu, 30 November 2013.

Dalam keterangannya, Febio mengatakan, proses evakuasi penyelamatan anak orangutan tersebut cukup lamban.

"Peralatan canggih mereka (petugas) tidak dikeluarkan, melainkan dengan suntik bius untuk membius biangnya agar bisa mengevakuasi si anak Gan,....sedih ngeliatnya," kata Febio, menjawab rekan-rekan Facebook-nya yang berkomentar di foto tersebut, Rabu (18/12/2013).  

Dia menceritakan, saat melihat anak orangutan yang terlilit rantai, beberapa pengunjung berusaha mencari petugas TMR. Namun, kondisi saat hari libur dan area TMR cukup luas membuat usaha pengunjung mencari petugas cukup makan waktu.

"Lama mencari mereka (petugas), sampai akhirnya ketemu dan baru dech petugas yang lainnya datang," katanya.

Sementara itu, pihak TMR enggan mengklarifikasi kabar mengenai insiden kecelakaan seekor anak orangutan yang dilaporkan terlilit rantai ayunan di dalam kandangnya pada 30 November.

Saat dikonfirmasi, Kepala BLUD TMR Marsawitri Bumay menolak berbicara banyak terkait kasus ini dengan alasan sedang berada dalam ruang rapat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com